Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Nature

CSEAS Mengadakan Workshop untuk Meningkatkan Kapasitas Lokal dalam Mengelola Sampah Secara Berkelanjutan di Malang

23 April 2022   23:28 Diperbarui: 23 April 2022   23:29 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemangku proyek pengelola sampah di desa Kendalpayak di Kabupaten Malang. | Sumber: CSEAS.

CSEAS menyampaikan bahwa rekomendasi kebijakan workshop dan pengalaman proyek percontohan di Desa Kendalpayak akan disampaikan kepada Bupati Malang untuk ditindaklanjuti.

Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi 30 persen dari semua jenis sampah yang datang ke tempat pembuangan sampah pada tahun 2025. Menurut Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, sekitar 15% atau sekitar sekitar 26.250 ton dari sampah yang masuk setiap harinya pada tempat pembuangan adalah sampah plastik.

Dengan jumlah penduduk 278 juta, Indonesia, negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, merupakan pencemar plastik terbesar kedua di dunia setelah China. Indonesia menghasilkan 3.2 juta ton sampah plastik per tahun dan 1.2 juta ton secara teratur berakhir di lautan dan sungai.

Dalam upaya untuk mencapai target sampah, pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan baru. Diantaranya, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.75/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019 tentang Peta jalan Pengurangan Sampah Pabrikan (20202029). Hal ini merupakan bagian dari Minimisasi Sampah Produk dan Kemasan yang memperluas peran produsen pasca-pemrosesan melalui penerapan skema Extended Producer Responsibility (EPR).

EPR merupakan salah satu strategi utama untuk mengurangi dan mengolah sampah kemasan, khususnya sampah plastik di Indonesia.

Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun