Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Imran Keluar, PM Baru Pakistan Shehbaz Menghadapi Tantangan yang Menakutkan

16 April 2022   11:13 Diperbarui: 21 April 2022   07:06 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imran Khan | Sumber: CNN 

Perdana menteri pertama Liaquat Ali Khan dan perdana menteri wanita pertama Benazer dibunuh di Pakistan. Perdana menteri lainnya ayah dari Benazer, Zulfikur Ali Butto, digantung sampai mati pada tahun 1979 selama kediktatoran militer Jenderal Muhammad Zia-ul-Haq. Zia sendiri tewas dalam kecelakaan pesawat pada tahun 1988.

Perdana Menteri baru Shehbaz akan menghadapi tantangan yang berat dalam beberapa bulan ke depan.

Tantangan yang menakutkan

Shehbaz, yang memiliki pengalaman yang cukup dalam memerintah negara bagian Punjab dua kali secara efektif, akan berada dalam situasi yang sulit karena ia harus menyenangkan banyak kelompok dan masa jabatannya akan singkat karena negara tersebut akan mengadakan pemilihan tahun depan.

"Pemerintah baru mewarisi beberapa tantangan yang menakutkan sejak awal. Ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada, krisis ekonomi yang memburuk, gejolak politik yang berkembang, hubungan yang memburuk dengan kekuatan Barat dan kebangkitan militansi di beberapa bagian negara tersebut," kata Dawn dalam sebuah editorial pada tanggal 12 April.

Shehbaz memiliki mayoritas yang sangat tipis yaitu 174 kursi dari 342 kursi di Majelis Nasional. Ia harus sangat berhati-hati dalam bergerak. Imran telah menunggu untuk mengeksploitasi kelemahan pemerintah Shehbaz di jalanan.

Dalam bidang kebijakan luar negeri, Pakistan akan menghadapi tugas yang sulit untuk meningkatkan hubungan dengan AS sambil mempertahankan hubungan kuat sudah yang ada dengan China dan Arab Saudi. Shehbaz harus berupaya keras untuk memperbaiki hubungan Pakistan dengan India.

Tugas pertama adalah menunjuk Kabinet bersatu dan membuat kesepakatan dengan IMF, China dan Arab Saudi untuk mendapatkan lebih banyak pinjaman untuk menjalankan negara.

Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun