Pada tanggal 15 Agustus, pasukan Taliban memasuki ibu kota Afghanistan, Kabul. Hampir setiap penduduk kota itu sangat mengkhawatirkan masa depan mereka. Pada hari-hari berikutnya, terjadi kekacauan di Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul karena ribuan penduduk Kabul ingin melarikan diri dari kota.
Pada saat yang sama, negara tetangga sedang bergembira.
"Organisasi Islam di sejumlah kota di Pakistan membagikan manisan kepada penduduk setempat. Di media sosial, beberapa orang berkoar-koar atas kegagalan upaya perang AS dan proyek pembangunan bangsa di negara sebelah," lapor Washington Post pada 18 Agustus.
"Afghanistan saat ini menyaksikan peralihan kekuasaan yang hampir mulus dari pemerintah Ghani [Presiden Ashraf Ghani] yang korup ke Taliban," cuit Raoof Hasan, asisten khusus Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.
Dalam tanda kegembiraan yang jelas, PM Khan sendiri mengatakan, hanya beberapa jam setelah jatuhnya Kabul, bahwa orang-orang Afghanistan telah "memecah belenggu perbudakan" dari Barat.
Jika orang Afghanistan dibebaskan dari perbudakan, mengapa ribuan orang Afghanistan melarikan diri dari negara mereka setelah 15 Agustus?
Khan, yang telah menjadi lawan kuat dari "Perang Melawan Teror" Amerika, sangat senang atas kekalahan memalukan AS di tangan kelompok teror brutal yang memiliki hubungan dekat dengan al-Qaeda.Â
Mengapa orang Pakistan merayakan kemenangan Taliban di Afghanistan sementara orang Afghanistan melarikan diri dari negara mereka dalam ketakutan.
Mari kita dengar apa yang dikatakan anggota Kongres Amerika tentang ini?