Taliban memerintah negara dengan senjata bukan dengan dukungan rakyat. Ada laporan yang datang dari Afghanistan bahwa militan Taliban sudah melakukan pengecekan dari rumah-ke-rumah untuk mencari gadis-gadis muda berusia antara 12 hingga 16 tahun.Â
Anggota Taliban menggunakan senjata untuk mengancam orang tua agar menyerahkan anak perempuannya kepada mereka untuk dinikahkan. Ini tidak manusiawi. Sangat memalukan bagi Afghanistan dan budayanya yang luar biasa.
China ingin memiliki akses ke Afghanistan melalui Taliban. Pakistan ingin menguasai Afghanistan melalui Taliban. China menggunakan taktik sederhana untuk ini. China pertama kali membuat Pakistan, penguasa Taliban, bergantung padanya melalui pinjaman dan berbagai proyeknya.Â
China mengatakan kepada Pakistan untuk menjinakkan Taliban demi kepentingannya. Taliban sekarang berbicara seperti boneka dan ingin bekerja sama dengan China di Afghanistan. Sementara itu, China mungkin mengakui pemerintahan kelompok teror tersebut dan siap mengerahkan pasukannya di Afghanistan.
Komunitas internasional harus mengutuk rezim Taliban yang tidak demokratis dan tidak boleh mengakui pemerintahan Taliban. Taliban memiliki masa lalu yang paling buruk. Tidak ada yang percaya kata-kata mereka di dunia ini, terutama orang Afghanistan.
Rakyat Afghanistan lah yang harus memutuskan masa depan negara mereka, bukan para pemimpin Taliban, yang setia kepada militer Pakistan dan teman barunya China. Orang Afghanistan adalah orang yang paling malang di planet ini. Siapa yang akan menyelamatkan mereka?
Oleh Veeramalla Anjaiah
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI