Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

70 Tahun Persahabatan antara Pakistan dan China, Siapa yang Lebih Diuntungkan dari Hubungan Ini?

30 Mei 2021   13:23 Diperbarui: 30 Mei 2021   13:37 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kashmir Vision

Pada tahun 1955, Perdana Menteri Pakistan Mohammad Ali Bogra dan Perdana Menteri China Zhou Enlai bertemu untuk pertama kalinya di Bandung, Indonesia, pada Konferensi Asia-Afrika.

Satu tahun kemudian, pada tahun 1956, Perdana Menteri Pakistan Huseyn Shaheed Suhrawardy dan Zhou Enlai menandatangani Perjanjian Persahabatan, yang meletakkan fondasi dasar hubungan tersebut, di Beijing.

Pakistan telah memainkan permainan ganda dengan Amerika Serikat dan China pada tahun 1950-an. Di satu sisi, ia bergabung dengan platform anti-komunis seperti Organisasi Perjanjian Cento (CENTO) dan Organisasi Perjanjian Asia Tenggara (SEATO) untuk mendapatkan uang dan senjata Amerika. Di sisi lain, ia mendukung Komunis China dengan menentang "Kebijakan Dua China" AS. Pakistan juga abstain di PBB dari resolusi yang mengutuk peran China di dalam Perang Korea.  

Dalam upaya untuk mengakhiri sengketa perbatasan dengan China, Pakistan menandatangani perjanjian perbatasan dengan China pada tahun 1963, satu tahun setelah perang China-India pada tahun 1962, dan memberikan Jalur Trans-Karakoram seluas 5,180 kilometer persegi atau Lembah Shaksgam, sebuah wilayah yang diklaim oleh India dan diduduki oleh Pakistan, kepada China. Lembah ini merupakan bagian dari negara bagian Jammu dan Kashmir di India, yang direbut oleh Pakistan pada tahun 1947.

Pakistan International Airlines adalah maskapai penerbangan pertama dari negara non-komunis yang terbang dari Karachi ke Shanghai pada tahun 1964, yang menghancurkan pertahanan (containment) Barat terhadap kebijakan China. Pakistan mengklaim bahwa dia memainkan peran penting dalam pendekatan Amerika terhadap China pada tahun 1970-an. 

Sebagai imbalannya, China telah mendukung Pakistan dalam masalah Kashmir di PBB. China menggunakan kekuasaan veto di Dewan Keamanan PBB untuk mendukung Pakistan pada isu kelahiran Bangladesh setelah perang Indo-Pak di tahun 1971.

Pakistan memang menerima bantuan militer dari China selama empat perangnya melawan India dan sayangnya kalah dalam semua perang. Terlepas dari dukungan kuat China, Pakistan kehilangan sebagian besar wilayahnya, yang muncul sebagai negara terpisah bernama Bangladesh pada tahun 1971.

Karena hubungan dekat dan kemitraan strategis dengan China, Pakistan, yang mengklaim sebagai pembela Muslim di Kashmir, Palestina, dan di tempat lain, dipaksa untuk mendukung China dalam masalah-masalah seperti penganiayaan terhadap Muslim Uighur di Xinjiang, klaim ilegal dan berlebihan China di Laut China Selatan, Taiwan dan Hong Kong.

Pakistan, teman dekat Indonesia, kini menyatakan dukungannya terhadap klaim China berdasarkan Sembilan Garis Putus kontroversialnya di Laut Natuna Utara atau Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Pengadilan Arbitrase Permanen yang berbasis di Den Haag memutuskan pada tahun 2016 bahwa Sembilan Garis Putus China tidak sah secara hukum. Jadi, mendukung klaim China di Laut Natuna Utara adalah tindakan tidak bersahabat dari Pakistan terhadap Indonesia.

Hubungan ekonomi

Selama 70 tahun terakhir, hubungan ekonomi antara Pakistan dan China telah tumbuh secara bertahap, lebih cepat dalam abad ke-21. Hasilnya, China muncul sebagai mitra dagang, pemberi pinjaman dan investor terbesar Pakistan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun