Menurut beberapa ahli kebijakan luar negeri dan pertahanan, ada beberapa alasan dari perilaku agresif China terhadap India.
China telah meluncurkan beberapa serangan kecil serta peningkatan pasukan yang signifikan di LAC di beberapa lokasi sejak awal Mei.
Mengapa terjadi pada bulan Mei?
India terkena pandemi COVID-19 dengan parah karena saat ini jumlah kasus dan kematian COVID-19 tertinggi di Asia. Menurut www.worldometers.info, dengan 549,187 kasus dan 16,487 kematian, India, pada 29 Juni, menjadi negara Asia yang paling parah dilanda COVID-19 dan negara terparah keempat di dunia setelah AS, Brasil dan Rusia.
Virus Korona yang menyebabkan COVID-19, sebenarnya berasal dari kota Wuhan, China dan menyebar ke seluruh dunia. China hanya memiliki 83,512 kasus COVID-19 dan 4,652 kematian. Ini sangat mengejutkan, karena sampai saat ini, tidak ada vaksin ataupun obat untuk penyakit mematikan tersebut.
"Mengapa China berani ambil langkah yang berlawanan arah saat pandemi global? Ini  menunjukkan kehausan China terhadap kesempatan strategis - di beberapa bidang - China sangat berani mengambil resiko," Euan Graham, seorang pakar di Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) yang berbasis di London, baru-baru ini menulis dalam sebuah artikel.
India baru saja meningkatkan infrastruktur di pihaknya pada LAC. Hal ini tidak disukai oleh orang China. India tidak mendukung atau bergabung dengan Belt and Road Initiative (BRI) yang ambisius dari Presiden China Xi Jinping.
Menurut beberapa pakar India, China ingin mengancam atau menghukum India karena bergabung dengan QUAD (Quadrilateral Security Dialog) yang dipimpin oleh AS, sebuah forum strategis, dan meningkatkan hubungan strategis dengan AS dan sekutunya.
Sengketa perbatasan saat ini bukan hanya tentang perbatasan tetapi lebih banyak masalah yang terlibat dalam sengketa tersebut.
Adapun terkait sengketa tersebut, inti dari pertikaian antara China dan India adalah mengenai 90,000 kilometer persegi area Aksai Chin, yang diklaim oleh India tetapi di bawah kendali China. China mengklaim bagian-bagian tertentu dari Arunachal Pradesh, sebuah negara bagian India. Daerah perbatasan antara China dan India adalah daerah yang sangat sulit dijangkau di atas pegunungan salju Himalaya.
Latar Belakang