Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Aktivis RI Mengecam Tindakan Brutal Armenia Terhadap Warga Sipil Azerbaijan

26 Juli 2017   20:13 Diperbarui: 27 Juli 2017   09:28 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korban dari serangan Armenia di desa Alkhanli di Azerbaijan | Courtesy of Azerbaijan Embassy Jakarta

Aktivis lainnya juga mengecam tindakan Armenia dan meminta tindakan segera untuk menghentikan pembunuhan.

"Kami sangat mengecam tindakan-tindakan teror yang dilakukan oleh tentara Armenia terhadap warga sipil yang tak bersalah di Azerbaijan. Kami meminta pemerintah Indonesia untuk menunjukkan sikapnya dalam melawan tindakan-tindakan teror Armenia. Masyarakat internasional, termasuk PBB, harus mengadili para pembunuh. Armenia harus membayar kompensasi untuk para korban," ujar koordinator nasional Indonesia untuk kampanye global Keadilan untuk Khojaly Choirun Nisa Fujiati di Jakarta.

"Warga Azerbaijan, khusunya orang-orang dari wilayah Nagorno-Karabakh, sudah banyak menderita sejak lama. Banyak dari mereka yang kehilangan orang-orang yang dicintai, tanah, dan rumah mereka saat perang tahun 1990-an. Penderitaan mereka harus berakhir." 

Khojaly adalah sebuah kota di wilayah Nagorno-Karabakh di Azerbaijan yang sedang diduduki oleh tentara Armenia. Pada tahun 1990-an tentara Armenia menyerang Khojaly dan membunuh lebih dari 600 warga sipil.

Azerbaijan, negara yang kaya akan minyak dari Kaukasus Selatan, telah berusaha untuk merebut kembali Nagorno-Karabakh dan teritorinya yang lain dari Armenia melalui negosiasi-negosiasi damai selama lebih dari dua dekade. Namun masih belum ada kemajuan sampai saat ini, malah sudah ada banyak pelanggaran gencatan senjata dan  bentrokan harian antara tentara Azerbaijan dan Armenia.

Pada tanggal 24 Juli, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengumumkan bahwa ada 155 pelanggaran gencatan senjata dilakukan oleh tentara Armenia  dalam satu hari di sepanjang perbatasan antara Azerbaijan dan Armenia.

Indonesia, anggota terkemuka di OKI yang mengecam agresi Armenia terhadap Azerbaijan baik di PBB maupun OKI, sangat mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Azerbaijan. Indonesia meminta Armenia dan Azerbaijan untuk menyelesaikan konflik Nagorno-Karabakh melalui negosiasi damai.

Azerbaijan, sebuah negara dengan mayoritas warga Muslim, adalah salah satu pemasok minyak besar bagi Indonesia. Hubungan antara Indonesia dan Azerbaijan telah berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir dengan memperluas kerjasama di banyak bidang.

Veeramalla Anjaiah
Wartawan Senior
*Penulis adalah seorang jurnalis senior dan penulis buku "Azerbaijan di Mata Indonesia", yang tinggal di Jakarta, Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun