1. KH. Hasyim Asy'ari
KH. Hasyim Asy'ari merupakan pahlawan NKRI pendiri pondok pesantren Tebuireng,di lahirkan di Jawa pada tanggal 14 Februari 1871 (24 Dzulqa'dah 1287) dikota Jombang Jawa Timur, tepatnya di desa Gedang. KH. Hasyim Asy'ari memiliki kecerdasan yang luar biasa. pada saat di dalam kandungan ibunya yaitu Ny. H. Halimah bermimpi melihat bulan jatuh ke dalam kandungannya. ini tentunya bukan mimpi yang biasa melainkan tanda-tanda keajaiban kehebatan mbah Hasyim ketika lahir nanti, tidak heran ketika mbah Hasyim Asy'ari saat umur 13 sudah mengajar di pondok pesantren dan berhasil menguasai berbagai ilmu khususnya bahasa Arab. Pemikiran-pemikirannya beliau diakui secara nasionalis dibuktikan dengan tidak hanya di patuhi oleh kalangan muslim saja.
Dalam pemikiran beliau bahwa persatuan, ikatan batin seseorang dengan yang lainnya, saling menghormati, saling membantu merupakan faktor terkuat untuk menciptakan kebagiaan dalam membangun persaudaraan dan belas kasih, beliau berusaha menyatukan umat muslim yang Tuhan-nya satu, Kitab-nya satu Al-Qur'an, Nabi-nya satu Nabi Muhammad. Atas dasar itulah pada tanggal 21 September 1937, ia mendirikan organisasi pertama yang menyatukan seluruh aliran muslim dalam sebuah wadah organisasi yang dinamakan MIAI (Majlis Islam A'la Indonesia). Tetapi dibubarkan oleh Jepang pada tanggal 24 Oktober 1943 diganti partai MASYUMI(Majlis Syuro Muslimin Indonesia).
Dalam sejarah singkat beliau dapat di tarik hikmahnya bagi kalangan kaum muda sebagai generasi penerus bangsa harus benar-benar mengabdi kepada bangsa dan agama dangan mencurahkan semua kemampuan yang kita miliki dan juga menjaga persatuan NKRI dan agama dengan saling menghormati dan kasih sayang.Dan seharusnya kita bersyukur memiliki seorang tokoh yang hebat seperti Kh. Hasyim Asy'ari dengan cara mencontoh sikapnya beliau.
2. Syekh Nawawi Al-Bantani
Syekh Nawawi dilahirkan di desa Tanara Kabupaten Serang, Banten pada tahun 1230 Hijriyah atau 1815 Masehi,ayahnya bernama syekh Umar dan ibunya bernama Zubaedah. Syekh Nawawi juga merupakan gurunya KH. Hasyim Asy'ari, beliau berjuang dengan cara berdakwah melalui tulisannya yang menjadi rujukan generasi anak muda sekarang khususnya yang ada di pesantren, salah satu karangan kitab beliau yaitu Nashoihul Ibad kitab ini menerangkan nasihat-nasihat yang sangat luar biasa maknanya.
Beliau pernah mengajarkan di kitabnya yaitu Nashoihul Ibad bahwasanya inti dari sebuah ibadah adalah salah satunya melaksanakan kewajiban-kewajiban dan setia memenuhi janji maksudnya kewajiban seorang pelajar adalah belajar,kewajiban seorang pekerja adalah berkerja,kewajiban seorang guru adalah membimbing muridnya. perkara ini juga di nilai sebagai ibadah kalau diniatkan untuk ibadah.
 Dalam ajaran lainya juga beliau pernah berkata "Kesanggupan untuk membatasi kecukupan diri dengan apa yang dimilikinya dan tidak memerlukan lagi pada orang lain adalah kekayaan diri."Dapat dipahami bahwa kita jangan mudah bergantung dengan orang lain.
Sedikit dari ajaran beliau ini diharapkan agar menjadi pegangan generasi muda sekarang untuk maksimalkan dalam menjalankan segala kewajibannya dan janjinya terutama di kalangan terpelajar seperti mahasiswa dan jangan mudah bergantung kepada orang lain, lebih tepatnya harus mandiri.Hal ini demi kemajuan bangsa kita agar memiliki generasi yang berkarakter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H