Mohon tunggu...
Dalvin Steven
Dalvin Steven Mohon Tunggu... Akuntan - Positif Realistis

Dalvin Steven, lulusan Ekonomi Akuntansi yang mencintai karya tulis, memiliki mimpi #IndonesiaBersatu.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Fase Grup Piala AFF 2016, 'Garuda Muda' Hadapi Para Raja ASEAN

3 Agustus 2016   23:28 Diperbarui: 3 Agustus 2016   23:44 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Turnamen sepakbola terbesar antar negara di ASEAN (Asia Tenggara), akan digelar pada tahun 2016 ini. Turnamen yang biasa disebut sebagai Piala AFF ini bergulir 2 tahun sekali. Terakhir kali, turnamen ini diglear 2014 dengan Singapura dan Vietnam sebagai tuan rumahnya. Disana, 'Negeri Gajah Putih' Thailand keluar sebagai juaranya dengan mengalahkan 'Singa Malaya' Malaysia di partai final.

Piala AFF kembali bergulir di tahun 2016, kali ini Myanmar dan Filipina yang jadi tuan rumahnya. 8 tim nasional siap saling baku hantam di Piala AFF kali ini. Terdapat 7 tim nasional yang sudah memastikan diri untuk tampil di ajang 2 tahunan tersebut, serta 4 tim masih bersaing memperebutkan 1 tempat tersisa. Indonesia, Malaysia, Filipina, Myanmar, Thailand, Singapura, dan Vietnam sudah dipastikan tampil, sedangkan 4 tim nasional yaitu Brunei Darussalam, Laos, Timor Leste, dan kamboja masih memperebutkan 1 tempat kosong yang tersisa di grup B.

Tim nasional kita, Timnas Indonesia, diperhadapkan pada kenyataan cukup mendebarkan untuk piala AFF kali ini. Indonesia tergabung ke grup neraka, yang dihuni para raja ASEAN. Ya, Tim nasional kita harus menghadapi para juara, para raksasa sepakbola di Asia Tenggara. Sebut saja sang juara bertahan Piala AFF tahun 2014, Thailand, juara Piala AFF tahun 2012 'si singa' Singapura, serta Filipina yang menjadi tuan rumah Piala AFF kali ini.

Rekor Indonesia memang tidak terlalu buruk kala menghadapi tim nasional tersebut. Namun, keadaan Timnas Indonesia setelah dibekukannya PSSI oleh FIFA selama kurang lebih satu tahun seperti membuat Timnas kita dingin. Sehingga dibutuhkan waktu untuk kembali 'memanaskan tubuh' dalam Tim Nasional Indonesia. 

Dan ketika pada fase grup piala AFF 2016 Indonesia langsung dipertemukan dengan para jawara, membuat kans Indonesia hanya dipandang sebelah mata oleh sebagian suporter Timnas. Bayangkan, Tim Nasional kita tidak ada dan tidak bermain selama 1 tahun lebih, sedangkan para tim penantang kita sudah bersiap diri semenjak Piala AFF 2014 berakhir.

Namun, perbaikan demi perbaikan, serta pembangunan kembali Tim nasional sedang dilakukan. Pemanggilan kembali Coach alfred Riedl seakan membawa harapan baru bagi timnas kita, karena Coach alfred pernah hampir membawa kita juara saat Piala AFF 2010 lalu, sebelum digasak musuh bebuyutan nan abadi, Malaysia, di partai final. 

Walau pada tahun 2014, Riedl gagal total kala kembali menangani Timnas Indonesia di Piala AFF 2014, namun kepercayaan tinggi kembali disematkan kepadanya. Untuk nama - nama calon pengisi skuad Merah Putih pun sudah ada di tangannya, hanya tinggal melakukan seleksi untuk mencari pemain - pemain unggulan yang dianggap sesuai standar dan visi dari coach Riedl. Beberapa uji coba pun sudah dipersiapkan untuk mengasah kemampuan dan kepercayaan diri para penggawa timnas yang sempat 'tertidur' akibat matisuri-nya sepakbola Indonesia.

Sebagai Informasi, Piala AFF 2016 akan mulai bergulir pada 19 November 2016, dan Tim Nasional Indonesia akan langsung berhadapan dengan Juara bertahan serta pemegang koleksi gelar juara Piala AFF terbanyak (4 kali), Thailand.

"Lupakan kenangan pahit, 

saatnya pandang masa depan yang indah gemilang, 

sama seperti Daud mengalahkan Goliat, 

jadilah Daud di Piala AFF 2016 kali ini, 

Nothing is Impossible !

Salam Olahraga !."

- Rakyat Indonesia, yang ingin tim nasionalnya berjaya -

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun