Mohon tunggu...
Dalvin Steven
Dalvin Steven Mohon Tunggu... Akuntan - Positif Realistis

Dalvin Steven, lulusan Ekonomi Akuntansi yang mencintai karya tulis, memiliki mimpi #IndonesiaBersatu.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Piala Eropa 2016: Campeões Portugal!

11 Juli 2016   12:21 Diperbarui: 11 Juli 2016   12:34 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Portugal, sebuah negara sepakbola yang biasanya hanya menjadi 'peramai' dalam berbagai ajang sepakbola bergengsi di seluruh dunia. Piala dunia dan piala Eropa adalah 2 ajang bergengsi yang biasa diikuti oleh Portugal. Bahkan, di Piala Eropa 2016 di Perancis kali ini, Portugal hanya tidak masuk dalam 4 besar tim unggulan. Mereka diprediksi akan kalah pamor dengan timnas - timnas hebat lainnya, seperti Jerman, Inggris, Spanyol, Perancis. Di Piala Eropa kali ini juga mereka dianggap buruk dalam memulai perjalanan di fase grup. 3 hasil imbang membuat mereka bertengger di posisi 3 klasmen grup. Namun, semua keraguan dipatahkan mereka pagi dini hari tadi. Mereka menjungkalkan raksasa sepakbola Eropa, Perancis, yang dimana sudah berpengalaman baik di Eropa mau pun dunia. Apalagi, Perancis merupakan tuan rumahnya. Modal sejarah serta dukungan fans seperti menjadi 'ejekan' bagi Portugal. Namun, nasib berkata lain, Portugal ternyata menjadi raksasa sepakbola Eropa saat ini. Skor 1-0 menjadi bukti bahwa Portugal bisa bicara banyak sekarang.

Demikan perjalanan Portugal menuju tangga juara Piala Eropa 2016 - Perancis :

Memulai perjalanan dengan diiringi keraguan dari para pecinta sepakbola, Portugal melakoni laga pertama grup menghadapi Islandia. Dipimpin kaptennya, Cristiano Ronaldo, mereka tidak dapat berbuat banyak, sehingga skor 1-1 menjadi akhir bagi keduanya. Laga kedua Portugal menghadapi Austria. Portugal tetap tidak bisa bicara banyak, skor kacamata menjadi akhir laga tersebut. Posisi Portugal begitu rentan di ranking grup. Para pengamat pun sudah mengecap bahwa Portugal akan pulang kerumah lebih cepat. Melakoni laga ketiga dengan diiringi kritik serta rasa pesimis, Portugal menghadapi Hungaria. Gawang Portugal dibombardir oleh para pemain Hungaria, bahkan terjadi jual beli gol. Beruntung mereka selalu mampu menyamakan kedudukan lewat aksi CR7 dan Nani sehingga laga berakhir dengan skor 3-3.

Mereka bertengger di posisi 3 klasmen grup, beruntung mereka menjadi salah satu tim nasional peringkat 3 terbaik sehingga berkesempatan lolos ke 16 besar. Di babak 16 besar, Selecao bentrok dengan tim nasional Kroasia. Kembali, mereka gagal menang dalam 90 menit waktu normal pertandingan, sehingga laga memasuki babak perpanjangan waktu. Dewi Fortuna kembali menaungi mereka, lewat gol pemain pengganti, Ricardo Quaresma, sudah cukup mengantarkan mereka menuju partai perempat final. Mereka ditunggu Polandia. Untuk kesekian kalinya, Portugal tidak menang dalam 90 menit waktu normal pertandingan. Bahkan Luis Nani dkk harus memasuki babak penalti untuk menyingkirkan Robert Lewandowski dkk. Adu penalti dimenangi oleh Portugal dengan skor akhir 5-3.

Lolos ke semi final, Cristiano Ronaldo bertemu tim kejutan lainnya dalam piala Eropa 2016, Wales. Untuk pertama kalinya dalam EURO 2016, Cristiano Ronaldo dkk mampu mengandaskan lawannya dalam 90 menit waktu normal, skor 2-0 cukup membuktikan bahwa Portugal masih bernafas. Mereka berhak lolos ke parta puncak setelah mengandaskan Gareth Bale dkk. Lolosnya Portugal membuat para pengamat dan pecinta sepakbola bingung, tim yang tidak merasakan kemenangan dalam fase grup ini bisa mampu menembus babak final. Di partai pamungkas, Portugal menghadapi raksasa, Perancis. Begitu kuat insting para pengamat untuk menjagokan Perancis meraih gelar Eropa di rumahnya sendiri. Faktor pengalaman, sejarah, latar belakang, serta fans membuat para penikmat sepakbola menjagokan Perancis untuk membantai Portugal yang notabene hanya tim nasional yang beruntung sehinga mampu menembus final.

Namun, apa daya, ternyata keberuntungan itu serta ditambah kerja keras, Portugal mampu mengungguli Perancis dalam partai puncak. Bahkan, nasib buruk yang menimpa sang kapten pun tidak memengaruhi semangat mereka. Ya, Kapten Portugal, Cristiano Ronaldo, cedera pada menit ke-24. Sehingga harus ditarik keluar lapangan dan digantikan. Tanpa Ronaldo di dalam lapangan, Portugal mengandaskan Le bleu.

Saat ini, raja sepakbola Eropa bukan lagi Spanyol, Jerman, Perancis, atau pun Italia. Saat ini rajanya adalah Portugal, sebuah tim yang tidak diunggulkan, tidak diperhitungkan, diragukan, namun mereka membuktikan bahwa semangat dan persatuan menjadi kunci meraih kesuksesan.

Portugal Juara !

campeões portugal !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun