Mohon tunggu...
Dalvin Steven
Dalvin Steven Mohon Tunggu... Akuntan - Positif Realistis

Dalvin Steven, lulusan Ekonomi Akuntansi yang mencintai karya tulis, memiliki mimpi #IndonesiaBersatu.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Copa America 2016: Chile Kembali Juara!

27 Juni 2016   12:04 Diperbarui: 27 Juni 2016   13:02 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chile Juara Copa America 2016.

Tidak ada nama Brazil, Uruguay, Meksiko atau pun Kolombia dalam partai Final Copa America 2016. Negara - negara tersebut merupakan unggulan dalam turnamen kali ini. Namun, mereka tumbang sebelum partai final. Secara Mengejutkan, dua raksasa Copa America, Brazil dan Uruguay tidak lolos fase grup, sehingga mereka 'pulang' duluan. Meksiko tersingkir di babak perempat final oleh Chile dengan skor telak 7-0. Sedangkan, Kolombia juga tersingkir oleh Chile di babak semifinal dengan skor 2-0. Untuk Kolombia, mereka berhasil merebut tempat ketiga setelah mengalahkan Amerika Serikat pada perebutan tempat ketiga.

Partai Final Copa America 2016 yang diselenggarakan di MetLife Stadium, Amerika Serikat kali ini merupakan partai ulangan Copa America 2015 lalu karena kembali mempertemukan Argentina vs Chile. Partai ini merupakan kesempatan balas dendam Messi dkk kepada Chile karena tahun lalu mereka dikalahkan Chile di babak final. Turun dengan kekuatan terbaiknya, pada babak pertama Argentina mencoba menekan lebih dulu, sambil memainkan penguasaan bola supaya Chile tak berkutik. Serangan demi serangan Argentina berhasil membuat pertahanan Chile kalang kabut. Messi, Aguero dan Higuain menjadi motor serangan bagi Argentina. Sedangkan Chile tak melancarkan satu serangan pun kearah gawang Argentina. Namun, Argentina gagal memanfaatkan semua peluang mereka untuk menjadi gol. Babak pertama berakhir 0-0. Pada babak pertama, wasit asal Brazil, Heber Lopes mengeluarkan dua kartu merah kepada masing - masing tim, untuk Chile, Marcelo Diaz diusir wasit setelah mendapat kartu kuning kedua karena dianggap menghalangi Messi. Sedangkan dari kubu Argentina, Lopes mengusir Marcos Rojo dari lapangan karena melanggar Vidal dari belakang pada menit ke-43.

Pada babak kedua, Chile mencoba menguasai pertandingan. Serangan demi serangan mulai dibangun oleh La Roja. Eduardo Vargas dan Alexis Sanchez menjadi dua sosok yang membangun serangan bagi chile. Kedua penjaga gawang pun bermain apik dalam mengawal garis gawang mereka masing- masing dalam mengantisipasi serangan dari tim lawan. Hingga babak kedua berakhir, kedua tim tetap bermain imbang 0-0. Pun dalam babak Extra Time, kedua kesebelasan semakin miskin serangan. Faktor keletihan menjadi alasan utama kedua tim bermain santai tanpa serangan berarti. 

Pada babak adu penalti, Chile mendapat kesempatan pertama untuk mengeksekusi. Vidal, bertugas untuk mengambil penalti pertama untuk chile, namun sayang ia gagal menceploskan bola ke gawang Sergio Romero setelah Romero menepisnya. Kemudian, Messi maju sebagai eksekutor pertama bagi La Albiceleste sekaligus untuk memastikan sementara Argentina unggul dalam adu penalti. Sayang seribu sayang, tendangan kapten Argentina juga gagal. Hasil tendangannya tersebut melayang jauh diatas mistar gawang Claudio Bravo. 3 penendang Chile berikutnya, Nicolas Castillo, Charles Aranguiz, dan Jean Beausejour berhasil menceploskan bola ke gawang Argentina. Sedangkan dari kubu Argentina, Javier Mascherano dan Sergio Aguero berhasil menunaikan tugasnya. Kemudian, petaka datang bagi kubu Argentina. Penendang ke empat Argentina, Lucas Biglia, gagal mengekseskusi penalti akibat ditepis oleh Claudio Bravo. Francisco Silva menjadi penentu juara Chile setelah eksekusi penaltinya berhasil bersarang ke gawang Sergio Romero. 

Chile memastikan dirinya sebagai penguasa Copa America setelah menang adu penalti atas Argentina dengan kedudukan 4-2. Gelar ini terasa khusus bagi Chile karena trofi berlapiskan emas yang diangkat Chile saat selebrasi di lapangan tersebut secara langsung boleh dibawa pulang, tidak terlebih dahulu ditukar dengan trofi tiruan. Karena biasanya trofi asli kembali disimpan oleh federasi sepakbola yang menaungi Copa America, lalu sang juara diberkan trofi tiruan saja. Mungkin karena tahun ini merupakan edisi khusus copa America, yakni 'Centenario', yaitu pergelaran Copa America yang memasuki edisi ke 100 tahun. 

Gelar ini juga merupakan gelar kedua bagi Chile secara berturut - turut di Copa America. Sedangkan bagi Argentina, ini merupakan final kedua mereka yang gagal secara berutut - turut. Chile turut menggenapi gelar juaranya, setelah para pemainnya juga menyabet seluruh gelar individu diajang Copa America kali ini. Eduardo Vargas mendapat gelar top skor setelah torehan 6 golnya tak dapat dikejar oleh pemain - pemain lain, Claudio Bravo merengkuh gelar kiper terbaik, sedangkan Alexis Sanchez menyabet pemain terbaik di turnamen ini. Sedangkan, tim Fair Play diraih oleh Sang Runner-Up Argentina, sebagai tim dengan pendapatan kartu kuning dan merah paling sedikit.

Selesai sudah perjalanan panjang Copa America 'Centenario' 2016, Chile keluar sebagai juara mengalahkan Argentina di partai final.

CHILE JUARA ! CAMPEONES DE CHILE !

Juara : Chile

Runner - Up : Argentina

Third - Place : Kolombia

Tim Fair Play : Argentina

Gelar Individu :

Pemain Terbaik : Alexis Sanchez (Chile)

Top Skor : Eduardo Vargas (Chile)

Golden Glove : Claudio Bravo (Chile)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun