Mohon tunggu...
Anizawati
Anizawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Nama : Anizawati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar Behavioristik

5 September 2022   15:03 Diperbarui: 5 September 2022   15:07 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


4. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamat


5.  Kesalahan harus segera diperbaiki


6. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan


7.  Evaulasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak.


Berdasarkan dari berbagai penjelasan di atas dapat dipahami bahwa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan teori Behavioristik, manusia dituntun untuk lebih cenderung responsif terhadap stimulus-stimulus yang diberikan kemudian menghasilkan prilaku yang baik. Dalam lingkup akademik ada beberapa prinsip umum yang harus diketahui yaitu: (Mukinan, 1997: 23)


1. Teori ini berpendapat bahwa yang dikatakan belajar adalah perubahan prilaku. Disebut telah belajar apabila sudah dapat menujjukan perubahan yang terjadi dalam pola tingkah lakunya.


2. Teori ini berpendapat bahwa urgensi dari belajar adalah terjadinya rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respon) karena inilah bisa di amati. Sedangkan yang terjadi diantarnya dianggap tidak bisa diamati.


3. Penguatan (reinforcement), apa saja yang dapat menjadi penguat terhadap penunjang responsive, semakin banyak penguatan maka rensposif pun akan semakin kuat.


Kesimpulan


Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Teori belajar behavioristik berpengaruh terhadap pengembangan teori pendidikan dan pembelajaran yang dikenal dengan aliran-aliran behavioristik. Teori belajar behavioristik dengan model hubungan stimulus-respons mendudukkan siswa yang belajar sebagai individu yang pasif.Respons atauperilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan. Menurutaliran-aliran behavioristik, belajar pada hakikatnya adalah pembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap panca indra dengan kecenderungan untuk bertindak atau hubungan antara stimulus dan respons.
Fokus utama dalam teori belajar behavioristik adalah perilaku yang terlihat dan penyebab luar yang menstimulasinya. Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.

Pembelajaran yang didasarkan pada tingkah laku diperoleh dari pengkondisian lingkungan. Pengkondisian tersebut terjadi melalui interaksi dengan lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioristik dengan stimulusnya. Teori belajar behavioristik mempunyai ciri-ciri, yaitu. Pertama, aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadarannya, melainkan hanya mengamati perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan. Pengalaman-pengalaman batin di kesampingkan dan hanya perubahan serta gerak-gerak pada badan yang dipelajari. Oleh sebab itu, behaviorisme adalah ilmu jiwa tanpa jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun