Saat kita tersenyum dengan ikhlas, maka orang-orang yang kita cintai dan mencintai kita pun akan merasa bahagia, -meskipun mereka tak tau bagaimana remuknya keadaan hati mu. Ketika mereka merasa bahagia melihatmu, maka hati mu pun akan merasa bahagia melihat mereka semua bahagia karena mu. Jadi, secara tidak langsung, kita membuktikan tentang sebuah ungkapan, bahwa 'kita akan mendapatkan apa yang kita tanam'.
Tak ada sekolah tanpa ujian, pun termasuk madrasah kehidupan yang tengah kita jalani. Jika anak SD saja harus melewati ujian akhir sekolah untuk bisa lanjut ke tingkat SMP. Apalagi kita, yang untuk meningkatkan derajat dan juga keimanan. Untuk bisa naik ke jenjang yang lebih tinggi, maka di butuhkan sebuah proses ujian.
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (QS. Al-Ankabut [29] : 2-3)
Tinggal bagaimana kita, apakah ikhlas dan sabar, atau mengeluh dan kufur. Ketika kita ikhlas dan sabar atas segala ketetapanNya. Maka sesungguhnya kita tengah menunjukkan kualitas diri kita di hadapanNya.
#tugas_4_KMOMEI2018
@ce.nitha
#mitha az zahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H