Mohon tunggu...
HARMITA
HARMITA Mohon Tunggu... Administrasi - #niatkan di setiap langkah, hanya untuk kebaikan

#jalani_syukuri_nikmati #bahagia itu sederhana. Cukup kau syukuri dari setiap yang Allah berikan, bukan sibuk memikirkan apa yang orang lain dapatkan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Buka Mata Hati, Ini Tak Sekadar tentang Mereka, Tapi "Tentang Kita"

13 Mei 2018   13:06 Diperbarui: 13 Mei 2018   13:24 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah kah kita mencermati orang2 di sekitar kita?

Orang2 yg sombong pun, ternyata juga sangat tak menyukai orang2 yg bsikap sombong, -padahal ia juga sombong kan ya?

Orang2 pelit, juga sangat menghujat orang2 yg bersikap pelit, -seakan ia lupa, kalo ia pun orang yang pelit.

Seorang penjahat pun, sangat membenci orang yg menjahati orang2 yang di sayangi ny -padahal ia juga mungkin sering mendzolimi orang lain.

Aneh kan ya?

Tapi, Itu semua sudah menjadi qadarullah

Semua adalah ketetapan dari Nya

Bahwa hati -bagaimana pun akhlak dan iman kita, pada hakekatnya tetap condong pada kebaikn. Pun termasuk dengan mereka semua.

Jadi, ada dan hadirnya orang2 seperti itu dalam kehidupn kita bukan untuk menunjukan sebuah ketidak adilan dalam dunia ini, -insyaaAllah bukan.

Tapi, untuk menjadi sebuah pembelajaran hidup bagi kita. Bahwa apapun yang terjadi, -baik lewat kehidupan kita sendiri atau pun orang2 di sekitar kita, itu semua adalah jalan Allah menunjukkan kebesaranNya.

Lagi dan lagi, Allah mau kita membuka mata dan hati kita, bahwa yang orang2 yang 'katanya' belum dapet hidayah lah, belum ketemu hidayahlah, belum saatnya tobat lah, bla bla bla. Allah mau menunjukkan, 'ini lho, kehidupan yang kalian sendiri mgatakn hidayah itu belum smpai ke kalian'.

Tapi mungkin sayang yah, kenapa coba? Tak semua kita bisa berpikir bijak. Tak semua kita bisa melihat hal itu sebagai hal yang positif.

Mungkin -mungkin ini yah, kebanyakan dari kita berpikir. 'Kenapa elu membenci orang lain? Padahal elu sendiri pembohong? Elu sendiri pelit? Elu sendiri penjahat? Orang2 kayak elu memang kurang sehat ya!'

Kalo kata ustadz adi hidayat sih -copas kata2 beliau nih, 'ketika kita melihat hal2 seperti itu, harusnya kita mendoakan mereka, semoga suatu hari nanti Allah akan memberi mereka hidayah tuk menjadi lebih baik'

Nah lho! Bukannya sebaliknya yak. Tapi yaaa, kadang hati tak sebijak itu kali ya untuk bisa seperti itu hehe.

Mereka-mereka pun mungkin tidak menyadari akan hal itu, bahwa secara tidak langsung mereka membenci sikap yang mereka sendiri melakukannya.

Tapi, kita harus bersyukur dan berterimakasih akan hadirnya orang-orang seperti mereka. Kenapa coba? Karena merekalah kita bisa merasakan nikmat Allah.

Karena adanya orang2 yang bersikap sombong, kita bisa merasakan bahagianya saat bertemu dengan orang2 yang tawadhu'.

Karena adanya orang2 yang pembohong, kita bisa merasakan sangat berharga saat bertemu dengan orang2 yang jujur.

Karena adanya orang2 pelit, kita bisa merasakan sangat senang ketika bisa melihat orang2 yang dermawan.

Karena adanya para penjahat, kita bisa merasakan sangat bahagia saat berkumpul dengan orang2 baik.

Karena adanya orang2 yang bersikap dan berkata kasar, kita bisa merasakan sangat bahagia saat di pertemukan dengan orang2 yang bertutur kata yang sopan dan bersikap lemah lembut.

Lantas kenapa terkadang kita terkadang tidak menyadari hal itu? Terkadang kita seakan menganggap bahwa apa yang terjadi di sekeliling kita hanya sebuah kejadian tanpa makna.

Padahal, setiap yang Allah taqdirkan untuk terjadi, tak pernah ada yang nama nya sebuah kebetulan apalagi sia2.

Tinggal bagaimana kita dalam menyikapinya. Mensyukuri dan mengambil pembelajaran hidup, atau hanya sekedar sebuah kejadian yang lewat tanpa kesan.

Inget dengan QS. Ibrahim(7) :

''Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Jadi Ketika kita mensyukuri akan hadirnya orang yang seperti mereka, secara tidak langsung kita melapangkan hati kita sendiri. Membuka hati kita untuk bisa berprasangka baik atas ketetapan Allah, dan minimal kita tidak membenci mereka.

Kita jadikan mereka semua sebagai pembelajaran hidup, bahwa segala hal buruk itu tak baik, dan pastinya itu di benci oleh Allah sendiri.

#mari bersyukur

#bahagia itu sederhana, cukup kita syukuri di setiap yang Allah beri

@mitaazzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun