Mohon tunggu...
Anita Yuliana
Anita Yuliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Stikosa AWS

Broadcasting '19

Selanjutnya

Tutup

Politik

Opini : Netralitas Tentukan Kualitas Berita Pada Aksi Demo 11 April 2022

14 April 2022   00:20 Diperbarui: 14 April 2022   00:30 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh    : Anita Yuliana – Mahasiswa Stikosa AWS

Demo yang diadakan oleh BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) pada 11 April 2022 menyorot perhatian dari berbagai media, mulai dari media radio, televisi, hingga media online. Demo yang diadakan di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta memunculkan berbagai macam sudut pandang dari media – media yang memberitakan aksi ini. Berdasarkan kepada pemberitaan yang beredar, sangat banyak yang berspekulasi bahwa aksi demo yang diadakan oleh BEM SI tersebut tidak murni dari mahasiswa, tetapi terdapat campur tangan dari kelompok anarki. Hal ini menurut saya hanyalah pemberitaan yang menjadi pengalihan isu dari fokus isi berita sebenarnya. Realitanya pada aksi demo 11 April 2022, BEM SI mengajukan 4 tuntutan di depan DPR, tuntutan tersebut diantaranya :

  • Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
  • Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 hingga 11 April 2022.
  • Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode
  • Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.

Melihat tuntutan tersebut, berarti mahasiswa memang memiliki kepentingan yang mendesak pada aksi 11 April 2022, tidak semata – mata aksinya disebabkan karena adanya tunggangan dari kelompok anarki. Namun sangat disayangkan pada demo tersebut terjadi kericuhan, dimana Dosen Universitas Indonesia Ade Armando menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang. Hingga saat ini masih belum ditemukan penyebab dari pengeroyokan tersebut. Saya melihat disini media massa terutama televisi dan media online malah gencar membahas mengenai pengeroyokan yang terjadi pada Ade Armando, tidak berfokus kepada point utama saat mahasiswa melakukan aksi demo pada 11 April 2022. Sehingga disini akan lebih baik jika nilai netralitas media massa di Indonesia perlu ditingkatkan kembali, agar masyarakat juga mengetahui apa yang sebenarnya terjadi tanpa harus berfokus kepada isu-isu yang sekadar menjadi bumbu saat aksi demo dilaksanakan. Dan tentunya opini masyarakat mengenai berita yang berpihak akan lambat laun berkurang, tergantikan oleh netralitas berita yang disajikan.  

Dikutip dari berbagai sumber.

#Stikosaaws #jurnalistik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun