Mohon tunggu...
Anita Theresia
Anita Theresia Mohon Tunggu... Civil Engineering. Entrepreneur. Author. -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

I'm a Civil Engineer. I'm an Entrepreneur. I'm an Author. I'm a Christian. I love to read books, and also I love to write books. a Member of Civil Engineering & Earthquake Engineering Association. www.instagram.com/anita_the9 https://m.facebook.com/anita.theresiatanuwidjaya?refid=7 www.twitter.com/anitatheresia91 www.anitatheresia41091.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pernikahan Bahagia Seturut Kehendak-Nya

22 Januari 2019   12:28 Diperbarui: 22 Januari 2019   12:37 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Kesetiaan secara finansial -- bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di dalam keluargaMemiliki peran dan tanggung jawab ilahiPeran dan tanggung jawab sebagai seorang laki-laki, suami dan ayah:> Sebagai kepala, yang dalam kasih, memiliki inisiatif dan tanggung jawab untuk membawa keluarga mencapai tujuan-tujuan ilahi> Sebagai sumber, yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga. Tidak jadi masalah apakah istri bekerja atau tidak, atau pendapatannya lebih tinggi atau lebih rendah, karena semua itu menjadi satu dalam keluarga. Yang penting apakah suami sudah memberi yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan keluarga.> Sebagai saluran kasih Allah kepada keluargaPeran dan tanggung jawab sebagai perempuan, istri dan ibu> Sebagai penolong yang sepadan -- mitra suami dalam membawa keluarga mencapai tujuan ilahi> Sebagai Manajer keluarga -- yang akan mengatur sumber daya di dalam keluarga agar bisa mencapai tujuan-tujuan ilahi. Keluarga bisa berjalan seia sekata didalam Tuhan.

Jadi, sebelum memutuskan untuk menikah perlu tanya diri sendiri terlebih dahulu, apakah sudah siap menjadi suami/istri yang baik, menjadi ayah/ibu bagi anak-anakmu kelak, apakah sudah merasa bahagia baik diri sendiri maupun pasanganmu, dll dll?

Banyak perjuangan yang harus dilakukan sebelum menikah, tetapi sesungguhnya perjuangan yang "real" adalah ketika masuk masa pernikahan tsb.

Salam kasih, Tuhan memberkati kita semua. Amin! :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun