Mohon tunggu...
Naylatul Farihah
Naylatul Farihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang pelajar yang sedang belajar menulis

memiliki hobi membaca ,menulis dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perilaku Siswa di Tengah Ujian Bikin Khawatir

4 Desember 2022   21:00 Diperbarui: 4 Desember 2022   21:15 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disuatu sekolah sedang terlaksana ujian semester. Para murid mengikuti ujian dengan serius. Karena ujian itu akan menjadi penentu apakah mereka akan naik kelas atau tidak.

Disaat semua orang sedang fokus untuk mempersiapkan ujian, lain halnya dengan geng Axian. Geng Axian memang sudah terkenal dengan kenakalannya. Mereka tidak menampakkan raut wajah bingung, takut atau apalah raut wajah siswa akan ujian. Malahan mereka tetap menampakkan wajah menyeringai, wajah tak berdosa, dan wajah yang merencanakan sesuatu.

Ujian pun berlangsung. Tidak terlihat hal yang aneh. Semuanya mengikuti ujian dengan tenang dan antusias.

Hingga akhirnya, geng Axian mulai beraksi. Mereka mengeluarkan secarik kertas yang sudah mereka siapkan sebelumnya. Dengan perlahan mereka meletakkan kertas itu dibawah kertas soal dan jawabang mereka. Danada juga yang melirik kanan iri untuk melihat jawaban teman mereka.

Sungguh, bukankah hal yang mereka lakukan itu adalah perilaku yang kurang baik? Lalu apakah penyebab mereka melakukan itu? Apakah ada cara untuk menghindari hal tersebut agar tidak terjadi dilingkungan kita?

Assalamualaikum wr.wb.Ingin rasa memakan kari
Kari cendekiawan batang keladi
Gilang rasa tak terperi
Bertemu pembaca yang baik hati

Yth. para kompasianer dan para pembaca. Kali ini penulis ingin menyampaikan tentang suatu perilaku siswa yang kurang baik di tengah ujian.
 
Siswa sekarang sedang melaksanakan ujian. Mereka mengikuti ujian semester ganjil. Disaat seperti ini suasananya begitu menegangkan

Para siswa telah belajar untuk menghadapi ujian ini. Mereka begitu serius untuk menghadapi ujian ini. Saking seriusnya seakan mereka akan melewati perbatasan hidup dan mati.

Tapi, tidak seluruh siswa menyiapkan diri untuk menghadapi ujian ini. Banyak yang malah bersantai. Tak jarang, ternyata mereka malah melakukan hal yang dilakukan geng Axian diatas.

Tahukah pembaca apa perbuatan itu? Ya benar perbuatan itu adalah mencontek. Suatu perbuatan yang amat buruk.

Mencontek adalah sebuah kebohongan dan juga kecurangan. Bagaimana tidak, orang yang mencontek akan melakukan sesuatu yang unfair atau tidak adil untuk meraih keberhasilan. Dan mereka juga membohongi orang disekitar mereka bahkan mereka juga memohongi diri mereka sendiri.

Masyarakat banyak yang menyamakan pencontek sebagai pencuri. Karena mereka mencuri hak yang seharusnya didapatkan orang lain. Hak tersebut adalah nilai.

Hukum dari mencongtek adalah haram atau tidak diperbolehkan. Dalam suatu hadits, Rasulullah bersabda:"Barang siapa yang mencurangi kami, maka bukan golongan kami,". Dalam hadits lain, beliau juga bersabda:"Hindarilah dusta. Sesungguhnya dusta  mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan mengantarkan kepada neraka. Jika seseorang berdusta dan berupaya untuk itu, maka ia akan dicatat sebagai pendusta disisi Allah,".

Faktor penyebab siswa menyontek banyak sekali, diantaranya 4T:
1. Tidak percaya pada diri sendiri.
Orang yang mencontek tidak percaya akan kemampuan dirinya. Padahal, sebenarnya ia mampu untuk itu.
2. Takut gagal
Seorang siswa akan merasa takut gagal dikala menghadapi ujian. Dan tak jarang ia malah mencontek agar ia tidak gagal.
3. Tingginya ekspektasi
4. Tekanan orang tua
Tekanan orang tua yang menuntut anaknya untuk mendapat nilai bagus juga dapat menyebabkan seorang anak menyontek.

Dampak yang ditimbulkan dari menyontek:
1. Merusak kepercayaan terhadap diri sendiri
2. Merusak kepercayaan orang lain kepada kita
3. Menimbulkan sikap malas karena hanya bergantung pada contekan
4. Menimbulkan rasa takut dan cemas, karena takut ketahuan. Dan tak jarang kecemasan yang berlebihan dapat merusak psikis, jiwa dan mental.
5. Terbiasa berbohong dan membohongi diri

Dari penyampaian penulis diatas, marilah kita menghindari dan saling menjaga agar tidak melakukan perbuatan ini. Karena sangat buruk dampaknya.
Teruntuk para siswa belajarlah dengan giat jangan bermalas-malasan. Dan teruntuk para orang tua bimbinglah anak dan temani anak belajar. Dan jangan terlau menuntut anak untuk memiliki nilai bagus. Yang penting anak paham dan mendapatkan ilmu. Karena apa gunannya nilai bagus tapi tidak paham sama sekali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun