Mohon tunggu...
Anita Sari
Anita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

senang beropini kecil-kecilan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serunya Kelas Edukasi Cegah Stunting, Mahasiswa KKN Universitas Tidar Sosialisasikan Pentingnya Makanan Bergizi Kolaborasi dengan Program PMT Posyandu

6 Agustus 2024   01:59 Diperbarui: 6 Agustus 2024   02:06 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Magelang, (Sabtu, 27/07/2024) Tim KKN Universitas Tidar yang ditempatkan di Desa Bumiayu, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang menyelenggarakan program kerja pencegahan stunting. Kegiatan berupa kelas edukasi bersama ibu-ibu dan pemberian makanan bergizi bagi balita, kolaborasi dengan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Posyandu Aster 1 Desa Bumiayu. Kelas edukasi dilaksanakan di gedung Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Baabussallam Desa Bumiayu.

Kelas edukasi diwujudkan dalam bentuk sosialisasi pencegahan stunting dan cara pembuatan makanan bergizi berprotein hewani dan nabati. Program kerja pencegahan stunting Tim KKN Untidar menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik. Melalui sosialisasi ini, peserta dijelaskan pentingnya mengonsumsi makanan bergizi, terutama bagi ibu hamil dan balita untuk mencegah stunting. Kelas edukasi Tim KKN Untidar menggandeng Posyandu Aster, Desa Bumiayu yang tengah melaksanakan program PMT selama 14 hari.

Dokumentasi pribadi: Tim KKN Bumiayu 1
Dokumentasi pribadi: Tim KKN Bumiayu 1

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Posyandu merupakan program penyediaan makanan tambahan yang bergizi bagi balita dan ibu hamil. PMT bertujuan meningkatkan status gizi balita dan ibu hamil melalui distribusi makanan bergizi. Program ini diharapkan dapat menurunkan angka malnutrisi dan stunting pada balita. Selain itu, memastikan asupan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan optimal balita. Adanya tambahan edukasi makanan bergizi dari mahasiswa, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program PMT dalam menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.

Atas dasar wawancara bersama Bidan Rahma, Tim KKN Bumiayu 1 mengambil fokus sosialisasi makanan bergizi bagi balita sebanyak dua menu. Pertama, berbahan dasar protein hewani berupa gadon ayam. Kedua, makanan berprotein nabati berupa puding labu. Menu berprotein hewani lebih diutamakan, mengacu pada saran bidan desa.

Menu tersebut, juga menjadi salah satu makanan yang paling disukai balita penerima PMT di Desa Bumiayu “Dari satu minggu PMT berjalan, balita paling suka dengan menu gadon ayam jika dibandingkan dengan menu lainnya karena protein hewani menjadi makanan yang saat ini lebih penting dan mengandung banyak gizi dibandingkan makanan yang bersumber dari protein nabati. Tapi, makanan dari protein nabati juga penting, misalnya seperti puding labu yang juga menjadi menu dalam program PMT.”, tutur Nur Rahmawati.

Gadon ayam sendiri merupakan hidangan khas Indonesia yang terbuat dari daging ayam cincang, santan, dan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan kemiri. Hidangan ini bergizi dan cocok untuk balita karena mengandung protein tinggi, lemak sehat, serta berbagai vitamin dan mineral. Teksturnya lembut dan rasanya lezat, sehingga mudah dikonsumsi dan disukai oleh balita. Menyajikan gadon ayam sebagai menu harian dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi balita untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal.

Kelas edukasi pencegahan stunting di Desa Bumiayu dihadiri sebanyak 16 ibu bersama anak balitanya, 5 kader, bidan desa, juga sekretaris desa. Selain edukasi dari Tim KKN Bumiayu 1,  terdapat pendampingan dari bidan desa yakni Bidan Nur Rahmawati sebagai ahli yang dimaksudkan untuk memperkaya pengetahuan mengenai gizi balita.

Kelas edukasi Tim KKN Untidar dirancang dengan metode interaktif, di mana peserta diajak berdiskusi mengenai stunting dan cara memasak makanan sehat yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kelas edukasi ini tidak hanya fokus pada aspek teoritis tetapi berhasil menghidupkan diskusi bersama peserta yang hadir.  Terdapat respon positif dari peserta misalnya, “Pembuatan makanan bergizi ini dapat disesuaikan dengan bahan masakan yang ada di rumah. Misalnya, puding labu bisa diganti dengan sayuran seperti wortel atau buah lain yang ada sehingga bisa menghemat biaya pembuatan, juga menyesuaikan kebiasaan buah hati masing-masing.”, ujar salah satu peserta.

Dokumentasi pribadi: Tim KKN Bumiayu 1
Dokumentasi pribadi: Tim KKN Bumiayu 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun