Mohon tunggu...
Anita safitri
Anita safitri Mohon Tunggu... Perawat - Menulis adalah sebuah teraphi positif untuk setiap luka

Novelis Pecinta traveling Candu kopi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kenali Bakat Anak Selama di Rumah, Lanjutkan ke Jenjang Sekolah

28 September 2020   16:23 Diperbarui: 30 September 2020   02:16 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bakat dan minat adalah salah satu hal penting dalam langkah tepat  untuk melanjutkan cita-cita. Banyak orang tua memutuskan berkunjung ke praktik profesioanl untuk dapat menemukan bakat minat  bakat anaknya. 

Tidak ada yang salah dengan hal tersebut jika orang tua merasa susah mengenali dan mengetahui bakat dan minat anak. Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan oleh orang tua dalam kebiasaan anak dirumah untuk mementukan kearah mana cita-citanya bias diarahkan.

Langkah di bawah ini mungkin bisa dialakukan oleh orang tua secara mandiri untuk mengatahui bakat dan minat anak dan kemudian mengarahkan ke jenjang yang lebih lanjut sebagai bentuk untuk mewujudkan cita-cita mereka.

  • Menganalisis dari Keahlian

Apapun yang dikerjakan oleh anak pastikan orang tua memperhatikan, jangan terlalu cepat mengatakan dia bandel atau tukang rusak. Contoh yang paling mudah adalah ketika anak diberikan sebuah mainan, jika ia merusak semua mainannya. 

Bisa diperhatikan keahliannya dalam memperbaikinya kembali dan jangan lupa sesuai dengan usia anak tersebut. Jika ia mampu memperbaikinya pastikan keahlian anak tersebut focus pada hal yang rumit dan jiwa penasarannya sangat tinggi.

Atau contoh yang lain yang sering kita lihat adalah ketika ada temannya yang berantam dan kemudian anak kita selalu menjadi penengah dan atau ia ikut simpati. Orang tua bisa melihat ini dari sisi positif yang mungkin bisa mengarahkan anak pada profesi yang mendukung bakatnya. 

Pada contoh ini mungkin profesi yang paling cocok adalah profesi yang memerlukan empati tinggi dan kemampuan menyelesaikan masalah orang lain.

  • Menganalisis Kebiasaan

Kebiasaan adalah sebuah prilaku yang dilakukan dengan berulang-ulang oleh seseorang. Orang tua bisa melihat kebiasaan anak dan kemudian menentukan bakatnya. 

Kegiatan berkebun anak di rumah. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Kegiatan berkebun anak di rumah. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Sebagai contoh, ada anak yang sangat suka membangunkan semua orang dirumah saat pagi hari ataupun sekedar mengabsen semua orang jika tidak ada didepannya. Bisa jadi ia memiliki bakat memimpin dan nalurinya untuk menjadi leader terkadang membuat ia dianggap terlalu egois dan mudah ngambek.

Anak dengan tipe leader akan sangat anti dengan perintah, maka ketika orang tua menugaskan dirinya termasuk untuk keperluan pribadinya tetap tidak bisa ia terima. Ini sangat menjatuhnkan dirinya sebagai anak yang memiliki jiwa kepemimpinan.

Pilihan untuk menyakinkan orang tua apakah benar anaknya berada pada tipe itu bisa dicoba dengan memberikan sebuah tanggung jawab kepadanya misalkan memelihara binatang peliharaan, merawat pohon, mengontrol adiknya terhadap prilaku yang melanggar.

  • Menanyakan Kepuasannya

Orang tua bisa melihat apa yang dilakukan anak dengan apapun baik itu prilaku dengan saudaranya, mainananya atau apapun itu, orang tua bisa mengeksplor lebih dalam tentang kepuasan anak dengan sesuatu yang dilakukannya.

Disaat kita bahagia dengan apa yang kita lakukan dan mendapatkan kepuasan terhadap hal tersebut dan kita seperti mendapatkan hal yang sebelumnya belum pernah kitra rasakan. Bisa dipastikan hal itu adalah sesuatu yang kita sukai. 

Pada anak mungkin orang tua bisa melihat saat ia melakukan sesuatu walaupun tanpa makna, missal berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu maka bisa dipastikan anak tersebut memiliki ambisi yang kuat, tidak mudah menyerah.

  • Menganalisis Caranya Berkomunikasi

Ini merupakan salah satu cara untuk melihat kearah mana bakat dan minat anak bisa diarahkan. Banyak orang tua yang mengatakan anaknya bawel karena terlalu banyak berbicara atau menanyakan banyak hal. 

Tapi bagi orang tua yang sudah belajar tentang bakat dan minat akan mengambil kesempatan menganalisa dengan teori multiple intelensi yang menurut teori itu setiap individu memiliki 9 keahlian.

Salah satunya adalah kempuan pada  berbicara, tentu saja dengan  ilmu yang tepat  untuk hasil yang mengarah pada keahlian yang mereka miliki. Berbicara adalah hal yang dimilki oleh setiap orang, akan tetapi ada keahlian yang dominan pada anak yang tanpa canggung untuk menjelaskan tentang apa yang ia ketahuinya.

Untuk mencari bakat anak, orang tua diharapkan mampu menganalisa baik dari segi prilaku negative sekalipun. Karena bisa jadi di dalam prilakunya yang negative itu terselip keahliannya yang belum tergali.

  • Memberikan Dukungan

Apapun bakat dan minat anak sebaiknya orang tua memliki tanggung jawab untuk memberikan support positif terhadap semua itu. Dengan motivasi dan dukungan anak akan lebih mampu menjadi dirinya sendiri. Bukankah ini juga berlaku pada diri kita yang dewasa? 

Orang tua yang baik adalah orang tua yang mampu menerima semua kelebihan dan kekurangan anak dengan bijaksna dan mampu menempatkan diri. Tidak selamanya orang tua benar dan tidak butuh meminta maaf kepada mereka, kita sebagai orang tua juga manusia biasa.

Anak bergaya ketika difoto. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Anak bergaya ketika difoto. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Pesan untuk orang tua seluruh dunia, jadikanlah anak-anak kita sebagai individu yang berbeda. Jangan pernah memaksakan mimpi kita untuk mereka realisasikan, karena bakat kita dengan mereka tentu saja berbeda. 

Jangan jadikan mereka berjalan atas kehendak kita karena jaman kita dan mereka sudah sangat jauh dan terlalu sulit bagi mereka menempuh jalan yang pernah kita lalui dulu.

Hargai setiap apa yang menjadi cita-cita mereka karena semua akan memiliki makna jika dilakukan dengan bahagia dan hati yang gembira. Jadikan anak-anak kita sebagai bagian kebaikan yang kita tebar di dunia.

Tidak ada cita-cita yang salah alamat, semua akan memiliki waktu dan jatah untuk sebuah profesi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun