Kepercayaan ini juga penting ketika sekolah daring untuk anak tepat menggunakan kuota ataupun wfi yang tersedia.
3. Jadwal diskusi
Orang tua yang bekerja tentu bukan hal mudah untuk terapan kebiasaan baru ini. Dengan beban di kantor yang bisa buat pusing di tambah lagi dengan pelajaran daring anak-anak yang membuat para orang tua harus kembali belajar.
Untuk memudahkan orang tua ada baiknya, kita menentukan jadwal untuk hal tersebut. Supaya ada kesepakan antara orang tua dan anak dalam hal urusan kantor selesai pelajaran dan pekerjaan rumah anak juga selesai.
Tentu saja ini akan sedikit rumit terkait absen anak-anak yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah. Dalam hal ini komunikasi yang baik antara orang tua dan guru akan mendatangkan solusi terbaik untuk kebaikan bersama.
4. Bermain bersama
Membosankan di rumah terus, itu kutipan anak-anak yang sering mereka katakan kepada orang tua. Dan tidak sedikit orang tua akan membalas dengan ultimatum serupa dengan intruksi tegas.
Ada kalanya kita kurang peka terhadap kebutuhan mereka karena kesibukan kita dengan dunia kerja. Hal ini tentu dirasakan oleh seluruh para orang tua yang bekerja.
Untuk mengalihkan semua kepenatan dan kebosanan, kami sekeluarga menerapkan aturan sehari tanpa Gadget Dimana pada hari itu kami bermain bersama.
Orang tua menyiapkan beberapa permainan yang menarik dan bisa diikuti oleh semua usia anak. Hal ini mampu membuat kekompakan dan saling menghargai sesama anggota keluarga.
Saat sampai pada tahap ini, orang tua bisa sambil memasukkan bebepa petuah baik dalam bentuk nasehat atau pembahasan tauladan.
5. Sounding ( memperdengarkan )
Apapun yang ingin kita sampaikan kepada anak tidaklah cukup sekali tanpa diulang-ulang. Fitrah mereka akan terus mengulang kesalahan tentunya bukan dengan sengaja akan tetapi sinyal yang ada pada mereka menginteuksikan hal tersebut.
Adakala orang tua harus menjadi sebaya dengan anak-anak guna menemukan cara komunikasi yang benar. Mengalah bukan bearti kalah mungkin sangat tepat kita letakkan pada keadaan ini.