Aturan yang mengada terus mengudara.
Umpatan tanpa makna dirasa berharga.
Dipenjara agar jera.
Tapi sayang, tidak merubah apa-apa.
Rasakan!
Lalu tertawa.
Puasnya begitu saja.
Begitu rendah di tinggi harkatnya.
Jeratan kuasa kian menjadi.
Lebih dari aneksasi.
Korupsi tak perlu sembunyi.
Jangan bicara hati!
Berkutat untuk pribadi.
Relung sadar makin tergerus.
Tentu enggan kembali.
Buncit perut karena belatung.
Kesana kemari mengunjuk gigi.
Petantang petenteng pamer banda.
Miskin sekali presensinya di dunia.
Habis waktu berbangga.
Liang lahat, menganga.
Para pendiri, terjaga.
Habis kata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H