Lewat agenda ini, Indonesia berhasil meraih transaksi sebesar 586,56 juta Amerika Serikat dan ‘business announcement’ sebesar U$D 1,3 miliar dollar Amerika Serikat.
- Indonesia Fair 2018 di Bangladesh
Dilansir dari bisnis.com, Indonesia berhasil membukukan nilai transaksi hingga US$279,19 juta atau lebih dari Rp3,76 triliun.
- Trade Expo Indonesia 2017 di Rusia
Dilansir dari MediaIndonesia.com, pada Januari sampai Agustus 2017 total ekspor Indonesia mencapai US$108,79 miliar atau naik 17,58% dari periode yang sama tahun lalu, sedangkan ekspor nonmigas dalam delapan bulan terakhir mencapai US$98,76 miliar atau naik 17,73% dari tahun lalu.
- Annual Meeting IMF-World Bank di Bali 2018
Pada momentum ini, Indonesia berhasil menerima investasi untuk BUMN sebesar Rp 200 triliun dan penerimaan pajak yang diprediksi mencapai Rp 1 triliun. Bali yang menjadi tempat acara juga mengalami peningkatan nilai ekonomi Rp. 5.9 triliun.
Sedangkan di ranah Hak Asasi Manusia (HAM), Presiden Jokowi memasukan perlindungan WNI dalam Nawacita. Ini adalah gebrakan baru dalam sejarah kepresidenan Indonesia, pemimpin negara memasukkan perlindungan WNI dalam visi politik.
Dilansir dari merdeka.id contoh dari memprioritaskan perlindungan WNI di luar negeri adalah hak pendidikan untuk anak WNI di luar negeri juga terjamin dengan adanya 263 community learning center, layanan Safe Travel, Smart Embassy dan penyediaan layanan hotline 24 jam. Selain itu sejak 2014 atau di periode pertama kepemimpinan Jokowi, 443 orang WNI sudah dibebaskan dari vonis hukuman mati dan 51.088 kasus WNI berhasil diselesaikan.
Terbaru di November mendatang, prestasi politik bebas aktif era Jokowi akan bertambah dengan ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah G20. Dikutip dari website kemenkeu, G20 merupakan forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa. G20 merupakan representasi lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Harapannya lewat event bergengsi ini Indonesia secara lebih awal bisa mendapatkan informasi mengenai perkembangan ekonomi global, potensi risiko yang dihadapi, serta kebijakan ekonomi yang diterapkan negara lain terutama negara maju sehingga dapat menyiapkan kebijakan ekonomi yang tepat dan terbaik.
Selain itu, Indonesia juga dapat memperjuangkan kepentingan nasional dengan dukungan internasional melalui forum ini. Serta nama dan prestasi Indonesia dapat diakui secara luas di kancah internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H