Perjalanan belajar di program guru penggerak yang dijadwalkan selama 9 bulan untuk menyelesaikan 3 modul ternyata tidak terasa sudah sampai pada agenda terakhirnya. Banyak sekali yang telah saya pelajari, mulai dari pola pikir yang tercerahkan sampai berbagai keterampilan yang bisa saya aplikasikan. Di Modul 1, saya banyak belajar tentang visi, nilai dan budaya yang melekat pada diri saya. Apa yang telah baik dan apa yang masih harus diperbaiki. Semua itu menjadikan diri saya lebih mawas diri dan juga termotivasi.Â
Berbagai hal yang positif saya temukan di modul 1 ini. Kesadaran diri saya sebagai seorang guru tidak sekedar untuk digugu dan ditiru, tetapi bagaimana diri saya belajar untuk mau memulai berbagai langkah ke arah yang lebih baik, membudayakan lingkungan belajar lebih positif sehingga dapat mewarnai sekitar dengan banyak kebaikan yang bisa memotivasi murid untuk memiliki karakter mulia tanpa paksaan apalagi ancaman adalah sebuah tantangan yang menjadikan diri saya bersemangat.
Kemudian, belajar modul 2, saya menjadi lebih tercerahkan tentang strategi pembelajaran yang berpihak pada murid. Pembelajaran yang mampu memberikan ruang bagi murid untuk berekspresi dan berkreasi sesuai kemampuan dan minatnya tanpa rasa khawatir tidak terima. Mengupas modul 2 banyak memberikan insight positif bagi diri saya, bahwa kemampuan yang ada pada seorang guru semestinya mampu mendorong murid-muridnya untuk menemukan takdir mereka dalam suasana yang bahagia dan sesuai dengan keadaan yang ada. Selain itu, pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid memberi ruang bagi guru untuk menjalin kolaborasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan murid tanpa harus membebani mereka dengan tugas-tugas yang melelahkan dan tidak sesuai dengan minat mereka.
Selain berorientasi pada murid, dalam pendidikan guru penggerak saya juga belajar tentang cara berpikir berdasarkan kekuatan atau kemampuan yang dimiliki, tidak fokus pada kekurangan atau masalah. Dengan pola pikir semacam itu, di modul 3 saya menjadi lebih paham dan mengerti, bagaimana membangun relasi yang memberdayakan baik dengan pimpinan, murid, rekan sejawat ataupun orang tua. Pemahaman ini membuka pemikiran saya, bahwa keberhasilan seorang guru dapat dilihat dari kemampuan yang nampak dari murid-muridnya. Dan ini saya temukan pada program yang selama ini telah saya lakukan disekolah bersama tim peer educator (PE). Selaras dengan materi terakhir di modul 3 tentang program yang berdampak pada murid.Â
Kegiatan tim PE selama ini dalam mengedukasi teman-temannya baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah melalui media sosial yang dikelola, menunjukkan bahwa mereka telah memiliki rasa tanggungjawab diri yang baik dan komitmen yang luar biasa. Komunikasi yang terjalin diantara saya dengan mereka cukup efektif sehingga mereka memiliki kepercayaan diri untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih berdaya. Menutup sesi belajar modul 3 dengan bercerita aksi nyata dalam mendampingi tim PE di sekolah adalah kebanggaan dan kebahagiaan bagi diri saya pribadi telah mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 4.Â
Berakhirnya materi dari modul 1 sampai 3 merupakan awal dari langkah yang sebenarnya, langkah yang harus lebih baik dari sebelumnya dan langkah awal untuk menjawab tantangan yang akan datang. Terimakasih Kemdikbudristek yang telah menyelenggarakan program pendidikan guru penggerak. Terimakasih sudah menerima saya untuk belajar. Pengalaman yang sangat berharga dan istimewa, sehingga saya tidak hanya jadi guru yang biasa saja, tapi bisa jadi guru yang lebih berdaya. Selamat Merdeka Belajar , semoga Mengajar menjadi lebih membahagiakan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H