Semua orang bisa menulis. Itu saya yakini sejak saya mulai mengenal abjad dan belajar menulis. Hingga hari ini menulis dengan rapi menjadi hobi untuk menghibur diri. Setelah berproses cukup lama dengan diri , mencari dan berusaha menemukan solusi untuk menemukan sosok yang menurut saya pergi, pilihan jatuh pada menulis . Menulis apa saja. Berawal dari sekedar coretan dikertas. Membuat status dimedia sosial dan memberanikan diri untuk aktif mengisi dibeberapa blog kepenulisan. Belajar menemukan genre yang pas dengan terus belajar dan mengasah ketrampilan, walau tidak mudah, yang penting pantang menyerah.Â
Berselancar dalam dunia tulis menulis menjadikan diri saya lebih tenang dan menemukan filter untuk mengurangi aktivitas bergosip disaat senggang. Dan ini menjadi obat mujarab yang luar biasa menurut saya, sebab saya menemukan cara memandang sebuah permasalahan dari sudut yang berbeda dengan refleksi diri melalui menulis. Hal ini tentunya membantu saya untuk mengurangi energi negatif yang kadang mempengaruhi laku.
Menemukan pelarian positif yang berbuah karya pada akhirnya merubah cara berpikir saya tentang menulis. Saya semakin menikmati aktivitas menulis dan lebih asyik berinteraksi dengan dunia saya yang tak tercemari oleh bisikan dari orang lain yang kadang menjerumuskan atau melukai perasaan. Dengan hati yang "sehat" saya menemukan diri saya yang lebih positif, bertambah kepercayaan diri saya dan tidak lagi mudah baper seperti sebelumnya. Filter yang terbangun karena proses refleksi menjadikan saya lebih nyaman ketika berinteraksi sosial, tidak mudah terbawa arus dan yang pasti tidak lagi terserang sakit hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H