Kamu, kamu dan kamu.
Burung-burung ikut meledekku, saat aku bernyanyi tentang dirimu.
Senja seakan cemburu bila disetiap bait puisiku, hanyalah tentang dirimu.
Bulan dan bintang tak lagi menyapaku, sebab aku selalu merindumu.
Pagi berlalu pergi, seakan tak ingin melihatku.Â
Karena Aku asyik bercengkrama denganmu.
Apa istimewanya Dirimu? Akupun tak tahu.
Hanya orang yang merasakan cinta yang mampu menguraikan kata demi kata untuk menjelaskannya.
Jika kau yang datang, mungkin akan beda jadinya. Aku tidak butuh pikir panjang untuk mengambil keputusan.
Memilihmu bukanlah sesuatu yang sulit bagiku. Aku hanya menggerakkan bibirku untuk mengatakan "iya".Â
Mungkin akan banyak pertanyaan yang menyerangku, mengapa Aku memilihmu. Bukankah aku memiliki waktu untuk berbincang dengan Penciptaku meminta yang terbaik.Â