Mohon tunggu...
Anita
Anita Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Magister Pendidikan Ekonomi, FKIP, Universitas Sebelas Maret

Keajaiban adalah nama lain dari Doa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diam

26 Februari 2020   07:52 Diperbarui: 26 Februari 2020   07:58 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diam-diam melirik

Diam-diam memperhatikan

Diam-diam mencari tahu

Diam-diam mendekati

Diam-diam jalin hubungan

Diam-diam mulai serius

Diam-diam ada yang lain

Diam-diam pergi

Diam-diam udah sama yang lain

Diam-diam diselingkuhin juga

Diam-diam datang lagi

Diam-diam ingin kembali

Diam-diam aku menyadari

Diam-diam dia mulai menghianati

Diam-diam aku mulai menjauh

Diam-diam aku beralih ke lain hati

Diam-diam dia melamarku

Diam-diam aku menerimanya

Diam-diam Aku mempunyai buah hati

Diam-diam Aku bahagia dengan cinta sejati hingga mati

Hari berganti, dan dia masih sendiri

Aku prihatin, tapi inilah pilihan dirinya

Mencari yang lebih sempurna 

Demi sebuah kepuasan yang tak hakiki

Meninggalkanku pergi

Tanpa ada sepatah kata yang keluar dari lisan yang tak bernaluri

Menjalin kasih yang tak semstinya

Bersmaa dia yang tak berhati

Dimulai dengan diam-diam

Dan berakhir dengan diam-diam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun