Duduk di antara anak tangga yang berjejer
Langit malam yang begitu pekat
Rintik-rintik hujanÂ
Menambah kesyahduan
Sampai detik ini
Jujur tanpa terselip dusta
Aku masih mengingatmu
Mengenang tentang dirimu
Mata indahmu
Gigi gingsulmu
Tawamu yang lepas
Suara serakmu
Semua itu tampak nyata dalam benakku
Sisa-sisa rindu masih menusuk kalbu
Kepingan-kepingan cinta masih buyar
Belum terbuang ke tempat yg semestinya
Berusaha melupakan
Memang tak mudah
Tapi harap bisa dilakukan
Tanpa benci dan amarah
Surakarta, 25 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H