Setelah terpilih menjadi Rektor Institut Teknologi dan Bisnis ASIA, Kota Malang, Risa Santoso langsung menyiapkan sejumlah program yang sangat ramah millennial.
Salah satu program andalan yang ditawarkan Risa adalah terkait mata kuliah skripsi yang ke depannya tidak diwajibkan untuk diambil mahasiswa tingkat akhir.
Alasan Risa, skripsi jadi momok menakutkan dan menghambat kelulusan mahasiswa.
Pertanyaan pun muncul di benak kita, benarkah bikin skripsi itu sulit? Jawabnya bisa iya, bisa tidak. Buktinya, ada mahasiswa yang bisa menyelesaikan skripsinya dengan cepat. Walau pun ada pula mahasiswa yang lama sekali baru bisa menyelesaikannya.
Mau tahu bagaimana agar skripsi kita bisa cepat selesai? Mungkin tips ini bisa membantu mahasiswa yang sebentar lagi akan menyusun skripsi.
1. Rajin membaca skripsi senior
Saat kita sudah duduk di semester empat, mulailah rajin membaca skripsi senior kita yang ada di perpustakaan. Perhatikan bagaimana metode membuat skripsi, apa saja yang dibahas, bagaimana cara pembahasannya, data-data apa saja yang diperlukan saat kita melakukan penelitian di suatu tempat untuk bahan penulisan skripsi, bagaimana tata bahasa penulisan skripsi. Lima saja skripsi senior yang kita baca, sudah bisa membuat kita jadi paham cara menyusun skripsi. Sehingga ketika tiba waktunya kita mengambil mata kuliah skripsi, kita sudah punya pengetahuan.
2. Rencanakan topik skripsi yang menarik dan kita minati
Sering mahasiswa akhirnya terbentur membuat skripsi karena topik skripsinya tidak menarik perhatiannya. Hal itu membuat mahasiswa tidak bersemangat mengerjakan skripsinya, dan menganggap skripsi sebagai beban. Alhasil, skripsi dianggap sebagai momok yang menakutkan.
Cobalah pilih topik dan judul skripsi yang memang menarik perhatian kita. Pastinya kita akan  bersemangat untuk mengerjakannya.Â
3. Pertimbangkan terlebih dahulu ketersediaan literatur pustaka (buku-buku) yang menjadi bahan referensi untuk topik skripsi yang mau kita buat. Misalnya, jika literatur pustaka yang ada semuanya merupakan buku-buku berbahasa Belanda, tidak ada buku berbahasa Indonesia, sedangkan kita tidak menguasai bahasa Belanda. Sudah siapkah kita dengan kesulitan yang akan dihadapi nantinya? Jika terasa berat, sebaiknya segera ganti topik skripsi yang tersedia banyak literatur pustakanya berbahasa Indonesia.
4. Rencanakan tempat penelitian sejak jauh hari
Untuk membuat skripsi, mahasiswa harus melakukan penelitian di suatu tempat. Dari hasil penelitian kita itulah yang kemudian ditulis menjadi skripsi. Sejak semester empat, mulailah melirik tempat penelitian yang cocok untuk rencana topik skripsi kita.Â
Mulailah mencari tahu apakah tempat itu "welcome" pada mahasiswa yang ingin melakukan penelitian? Adakah mereka akan membantu dan mendukung keperluan penelitian kita? Karena ketika kita sudah menetapkan tempat itu sebagai tempat penelitian bagi skripsi kita, namun ternyata tempat itu tidak bersedia memberikan data-data yang kita perlukan, hal itu  akan menjadi salah satu penyebab mengapa ada mahasiswa yang lama sekali baru bisa menyelesaikan skripsinya.
5. Jika point 1, 2, 3 dan 4 sudah dilakukan, saat tiba waktunya mahasiswa mengambil mata kuliah skripsi, diyakini tidak akan mengalami kesulitan lagi. Karena dari jauh hari sudah mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk kelancaran membuat skripsi.
Ibarat kita hendak berperang, jangan baru terpikir menyiapkan peralatan ketika sudah di medan tempur. Itulah yang akan membuat kita gagal dalam pertempuran. Tetapi siapkan segala peralatan sebelum pergi berperang.
Kesulitan yang mungkin ada setelah itu, hanya tinggal tentang nasib baik dan nasib malang mahasiswa. Apakah mendapat dosen pembimbing skripsi yang  "baik hati", mau membantu mahasiswa cepat menyelesaikan skripsinya. Atau mendapat dosen pembimbing yang justru suka mempersulit mahasiswa. Susahnya minta ampun untuk ditemui. Ada saja alasannya.Â
Itulah sedikit tips yang merupakan pengalaman saya saat membuat skripsi. Sehingga saya tak mengalami kesulitan sama sekali saat menyusun skripsi. Semua lancar. Judul skripsi adalah topik yang saya sukai. Literatur pustakanya cukup memadai, narasumber untuk diwawancarai mudah ditemui. Tempat penelitian yang dipilih sengaja di satu perusahaan yang pimpinannya sudah saya kenal (kawan orang tua saya). Begitulah kunci kemudahan untuk membuat skripsi. Carilah yang bisa memudahkan tugas kita menyusun skripsi. Jangan cari yang menyulitkan, yang akhirnya membuat kita menganggap skripsi itu beban dan momok yang menakutkan.
Semoga tips ini bermanfaat.
Ayo...mahasiswa, semangat! Jangan lagi menganggap bikin skripsi itu sulit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H