Mohon tunggu...
Anita Godjali
Anita Godjali Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru dan ibu rumah tangga

Potensiku ada pada diriku

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Ternyata Dispenser Bisa Meledak

19 September 2014   00:25 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:17 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peralatan elektornik dewasa ini bukan lagi menjadi barang mewah, tetapi menjadi sebuah kebutuhan. Apalagi di kota-kota besar, seiring kesibukan yang kian menumpuk waktu dan tenaga menjadi sangat berharga. Alasan itulah yang menjadikan kita selalu mencoba mencari solusiyang harapannya mampu meringankan beban kerja dengan waktu yang efektif dan afisien. Dalam rangka memenuhikebutuhan masyarakat perkotaan ini, berbagai perusahaan alektronok menciptakan inovasi.

Pada masa yang lampau, untuk minum secangkir teh hangat atau secangkir kopi pengusir kantuk harus menunggu beberapa menit agar air yang dimasak mendidih. Namun, kini dengan kemajuan teknologi, orang tinggal memasang segalon air di atas sebuah alat yang kita sebur dispenser. Dari dalam alat ini secara ajaib sudah bisa mengucur tiga jenis air yang berbeda-beda, panas, air es, dan air biasa.Suatu kemudahan luar biasa yang sebelumnya tak pernah terbayangkan.

Namun, berbagai kemudahan tersebut tak selamanya bardampak positif. Kemungkinan bahaya pun bisa terjadi. Salah satu bukti dampak yang bisa berakibat fatal ternyata telah terbukti. Seorang teman, tadi pagi sempat terkejut bukan kepalang saat membuka ruang kerjanya. Memang ruangan ini tertutup rapat karena memang ruang berpendingin, sehingga tak ada lagi celah sedikit pun. Bagitu membuka ruangan asap berwarna hitam dengan bau plastic menyengat telah memenuhi seluruh isi ruangan tersebut. Rasa panik dan bingung yang terjadi tentunya. Ia segera berlari meninggalkan ruangannya yang berada di lantai empat uunutk mencari bantuan ke officeboy di lantai tiga. Mereka masih bingung belum tahu apa yang terjadi, hingga beberapa waktu asap keluar dari ruangan. Setelah asap keluar barulah mereka memberanikan diri untuk masuk dan melihat apa yang terjadi.

Rasa penasaran kini terjawab, setelah mereka menyaksikan dispenser air yang tepat di samping pintu meleleh. Dengan sangat hati-hati, officeboy meraih buku yang berada di atas meja untuk alas mencabut stopkontak. Untuk beberapa lama ruangan belum seluruhnya dapat dibereskan. Setidaknya sampai menjelang siang hingga seluruh asap bersih mereka baru bisa masuk. Astaga!!! Isi seluruh ruangan menjadi hitam semua, mulai dari lantai sampai ke langit-langit ruangan. Usut punya usut air dari gallon ternyata yang menyebar ke seluruh lantai ruang. Memang ini peristiwa pertama semenjak saya mengenal alat dispenser. Bisa kita bayangkan, seandainya didalam gallon itu kosong, kemungkinan kebakaran akan sangat besar. Akan tetapi, berdasarkan peristiwa ini ada point yang bisa kita pelajari.

Pemeliharaan berbagai alat elektronik perlu mendapat perhatian khusus. Hal ini tentu untuk menghindari masalah yang lebih besar. Seperti halnya kendaraan, setelah pemakaian jarak tertentu kita harus juga membawanya ke bengkel. Sepertinya hal yang sama juga harus kita lakukan terhadap beberapa alat elektronik yang setiap hari kita gunakan. Secara periodik alat-alat itu harus mendapat jatah perbaikan. Setidaknya pengecekan terhadap bagian-bagian yang mungkin konsreting mengingat alat ini berhubungan dengan air. Tindakan ini tentu sebagai langkah antisipasi terjadinya kebekaran. Tentu akan sangat berbahaya dan repot jikalau sampai terjadi kebakaran yang lebih besar.

Memang maintenance atau perawatan dalam hal apa pun perlu kita lakukan. Iman kita pun harus juga mendapatkan perhatian. Kita kadang juga membiarkan diri untuk terlarut dalam berbagai persoalan hidup. Entah itu urusan pribadi, urusan keluarga, atau mungkin urusan pekerjaan. Pada dasarnya hidup kita pun juga perlu untuk kita rawat. Tentu bukan sekadar perawatan fisik yang tentunya sudah kita lakukan setiap hari. Akan tetapi kita perlu juga untuk merawat kehidupan rohani kita. Kadang kita merasa dan melihat kehidupan yang biasa-biasa saja tidak ada masalah. Namun, yang terjadi bisa seperti dispenser tadi. Bisa saja tiba-tiba meledak tanpa alasan yang jelas. Sebuah dispenser mungkin perlu kita cabut dari stop kontak pada periode tertentu. Tujuannya agar tidak panas yang terus-menerus dan dapat berakibat fatal. Namun, bagi manusia yang terjadi justru sebaliknya. Hati kita justru jangan pernah tercabut dari “stop kontak” yang menghubungkan diri dengan Allah. “Stop kontak” dalam hidup ini tak lain adalah cara kita menghubungkan diri dengan Tuhan. Apabila kita selalu terhubung dengan Tuhan, justru kita semakin aman. Ketika kita menyadari diri selalu terhubung dengan Sang Pencipta, maka segala tingkah laku dan pikiran kita pun bersumber dari-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun