Mohon tunggu...
Anita Diansari
Anita Diansari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Suka Baca Buku "Self Improvement"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Pengendalian Manajemen pada Klinik Hewan

21 Juni 2023   00:54 Diperbarui: 21 Juni 2023   00:55 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini, kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin tinggi. Tidak hanya manusia yang membutuhkan kesehatan, hewan peliharaan juga membutuhkan kesehatan. Hal ini disebabkan tingginya tingkat kesadaran masyarakat terhadap implikasi kesehatan hewan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan tersebut, maka klinik hewan merupakan pilihan yang tepat. Klinik hewan merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui program pembangunan kesehatan.

Sebagai organisasi nirlaba, klinik hewan adalah organisasi yang tujuan utamanya adalah bukan mencari keuntungan. Tujuannya lebih untuk memberikan pelayanan sebanyak-banyaknya kepada mereka yang membutuhkan. Keuntungan dari kegiatan klinik biasanya digunakan untuk menjaga jalannya kegiatan klinik.

Pengelolaan klinik hewan ini sangat berbeda dengan bidang usaha lainnya. Pengelolaan klinik hewan ditekankan pada penerapan nilai sosial etika disamping segi ekonomis. Manajemen klinik adalah disiplin ilmu yang kompleks yang meliputi kedokteran, keperawatan, teknik, ekonomi dan hukum. Dengan meningkatnya kebutuhan akan pelayanan kesehatan hewan maka semakin banyak bermunculan klinik hewan salah satunya adalah "Satwagia Indonesia" yang harus dapat beroperasi secara efektif dan efisien apabila fungsi manajemen dijalankan dengan baik, fungsi ini meluas dari perencanaan ke pengendalian.

Perencanaan dimaksudkan untuk mengidentifikasi terlebih dahulu arah kepemimpinan untuk praktik kedokteran hewan dan sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Pengendalian adalah suatu proses tertib yang membantu praktik dokter hewan dalam melaksanakan suatu rencana untuk mencapai tujuan, sehingga memungkinkan praktik dokter hewan bekerja lebih baik dan mampu bersaing. Singkatnya, proses ini melibatkan pengukuran dan evaluasi hasil aktual terhadap rencana kerja dan mengambil tindakan korektif bila diperlukan. Proses ini kemudian diwujudkan melalui sistem kontrol.

Sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi anggota organisasi agar menerapkan strategi dan kebijakan organisasi secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Sistem pengendalian manajemen tidak lepas dari dua unsur penting, yaitu struktur pengendalian dan proses pengendalian (Supriyono, 2000: 27).

Satwagia Indonesia adalah perusahaan terkemuka di bidang kesehatan dan pengobatan hewan peliharaan, yang didedikasikan untuk meningkatkan kesejahteraan hewan dan manusia. Satwagia menyediakan layanan komprehensif untuk semua kebutuhan hewan peliharaan. Menyediakan layanan dokter hewan, konsultasi online, vaksinasi, grooming, strelisasi, penitipan hewan, kunjungan dokter ke rumah, antar jemput dan petshop.

Sebagai salah satu ukuran kinerja sistem manajemen mutu, Satwagia Indonesia secara terus menerus memantau informasi persepsi pelanggan terhadap tingkat pemenuhan persyaratan pelanggan. Data kepuasan pelanggan ini digunakan sebagai salah satu masukan untuk review dan secara berkesinambungan sebagai dasar perbaikan manajemen. Memantau efektivitas dan kesesuaian sistem manajemen mutu. Satwagia Indonesia melakukan audit mutu internal melalui program MR. Proses tersebut meliputi perencanaan, dengan mempertimbangkan hasil audit sebelumnya, prioritas dan kebutuhan departemen yang diaudit, penentuan ruang lingkup, penentuan standar dan metode audit, persiapan dan pelaksanaan audit, hasil tentang tinjauan manajemen atas laporan audit dan tindak lanjutnya, mencantumkan tindakan yang diusulkan, kapan akan dilaksanakan, dan oleh siapa.

Satwagia Indonesia menerapkan dan memelihara proses termasuk pelaporan, investigasi dan mengambil tindakan untuk mengidentifikasi dan mengelola ketidaksesuaian. Jika terjadi ketidaksesuaian, termasuk yang timbul dari keluhan pelanggan, personal yang ditunjuk harus menanggapi ketidaksesuaian tersebut dengan tanggap. Ambil tindakan pengendalian dan lakukan perbaikan untuk menghadapi konsekuensinya.

Melalui tinjauan dan analisis, tentukan penyebab ketidaksesuaian, tentukan apakah ketidaksesuaian serupa telah terjadi atau mungkin terjadi, evaluasi tindakan yang diperlukan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian, sehingga tidak akan terjadi lagi atau terjadi di tempat lain, dan terapkan tindakan yang diperlukan untuk meninjau efektivitas tindakan korektif yang diambil. Perbarui risiko dan peluang, perubahan pada sistem manajemen mutu bila perlu, tindakan korektif harus sesuai dengan dampak ketidaksesuaian yang dihadapi

Peningkatan yang dilakukan Satwagia Indonesia mempertimbangkan hasil analisis dan evaluasi serta hasil tinjauan manajemen untuk menentukan apakah ada kebutuhan atau peluang yang harus ditangani sebagai bagian dari perbaikan berkelanjutan. Semua upaya untuk mencapai tujuan praktik kedokteran hewan harus efektif dengan penggunaan sumber daya yang efisien, dan dengan meningkatnya ukuran dan aktivitas praktik kedokteran hewan, demikian pula aktivitas manajemen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun