Mohon tunggu...
Anita syafitri
Anita syafitri Mohon Tunggu... -

salam kenal y,,,,,,,,,,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aktifasi Pembelajaran

28 Desember 2010   01:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:19 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar merupakan suatu kegiatan yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Sejak lahir manusia telah melakukan kegiatan belajar untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengembangkan dirinya. Pembelajaran secara fisik dapat mengubah otak. Otak dapat belajar secara optimal dalam lingkungan yang kondusif terhadap bagaimana otak saat paling baik untuk belajar.

Dalam pembelajaran inovasi sangat dibutuhkan karena dalam pendidikan terdapat persoalan dan tantangan yang perlu dipecahkan dengan pikiran yang mendalam dan progresif. Kebutuhan akan layanan individual terhadap peserta didik dan perbaikan kesempatan belajar bagi mereka telah mendorong adanya pembaharuan dalam pembelajaran. Kita sebagai pendidik harus mampu mengatasi permasalahan dan tantangan tersebut.

Inovasi pembelajaran adalah inovasi atau penemuan-penemuan metode yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai sebagaimana mestinya. Dalam inovasi pembelajaran guru harus aktif memberikan motivasi kepada peserta didik agar peserta didik aktif dalam pelaksanaan pembelajaran.

Kita sebagai calon pendidik harus memahami berbagai teori belajar yang ada. Agar kita bisa menentukan mana teori yang ideal dalam pembelajaran dan kita bisa melaksanakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan keadaan peserta didik sehingga hasil yang diraih optimal. Teori dibutuhkan karena ilmu dan pengetahuan berkembang dengan pesat. Teori-teori tersebut antara lain teori behaviorisme, kognitifisme, konstruktivisme, dan humanistik. Semua teori tersebut memiliki kelemahan dan kekurangan. Pada dasarnya tidak ada teori belajar yang terbaik. Tinggal bagaimana kita menerapkannya. Karena sesungguhnya belajar yang baik adalah belajar yang sesuai dengan gaya belajar yang dimilki masing-masing individu. Teori-teori belajar yang ideal mengandung variabel-variabel perantara yang dinyatakan secara eksplisit. Variabel-variabelnya jauh lebih kognitif dibandingkan pada teori-teori terdahul. Namun teori tersebut juga terkait dengan topic perkembangan yang menjelaskan bagaimana manusia berfungsi seperti apa yang dilakukan.

Selain teori pembelajaran, kita juga harus mengembangkan metode pembelajaran dengan baik. Metode tersebut digunakan untuk mengimplementasikan rencana kegiatan untuk mencapai tujuan belajar.Dengan begitu kita dapat menjadikan siswa yang memiliki kemampuan berfikir kritis, kreatif, problem solver.

Berpikir kritis memungkinkan siswa untuk mempelajari masalah sistematis, menghadapi berjuta tantangan dengan cara yang terorganisasi, merumuskan pertanyaan inovatif, dan merancang solusi yang orisinil.Menjadikan anak kritis baik dalam berpikir kritis dalam menyelesaikan atau memecahkan permasalahan maupun kemampuan mengkomunikasikan atau menyampaikan pikirannya secara kritis.

Pada dasarnya kreatif merupakan kemampuan seseorang untuk menemukan inovasi baru yang sebelumnya belum ada.Kreatifitas akan berkembang pesat apabila pada tempatnya. Setiap anak memilki kreatifitas yang berbeda-beda, dan pasti memiliki kemampuan untuk berfikir kreatif. Kita harus tahu potensi anak, kemudian kita mengarahkannya. Biarkan anak melakukan hal yang disukainya, misalnya : menyanyi, menggambar, dsb. Yang kita lakukan yaitu mengarahkan anak agar kempuan tersebut dapat terarahkan pada hal yang positif sehingga nantinya anak mampu menemukan inovasi atau ide-ide baru.

Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti menghadapi masalah yang harus kita selesaikan. Dalam pemecahan masalah ada yang namanya pengambilan keputusan yang akan memberikan solusi terbaik untuk memecahkan masalah. Problem solver melibatkan mental dan fisik seseorang. Proses pembelajaran yang kita berikan harus mengarahkan dan melatih siswa untuk menghadapi masalah baik masalah pribadi maupun kelompok di lingkungan sekolah dan di luar lingkungan sekolah untuk dipecahkan sendiri yang nantinya pengetahuan yang mereka miliki dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

Agar siswa memiliki kemampuan berfikir kritis, kreatif dan problem solver kita harus bisa menempatkan anak dalam keadaan yang membuat anak dalam keadaan gembira dan tidak ada pemaksaan. Pada dasarnya setiap anak memiliki kemampuan ketiga hal tersebut. Tinggal bagaimana kita mengoptimalkannya. Dalam hal ini kita bisa menggunakan lingkungan sekitar untuk proses pembelajaran. Banyak cara, tehnik dan metode pembelajaran yang bisa kita gunakan.Kita hanya sebagai motifator dan fasilitator bukan provider ( penyedia kebutuhan siswa ) tetapi kita harus mampu menciptakan iklim psikologi pembelajaran yang kondusif agar tercipta pengalaman-pengalaman dan muncul keinginan dalam diri siswa untuk belajar. Karena pada dasarnya belajar yang paling baik adalah yang bersumber dari pengalaman.

Dalam pembelajaran kita juga harus memperhatikan bagian-bagian dan fungsi otak. Pendekatan berbasis otak merupakan pembelajaran yang diselaraskan dengan cara otak yang di desain secara alamiah untuk belajar. Setiap bagian otak mempunyai tanggung jawab dan fungsi masing-masing yang saling menyatu dan juga saling membangun.Dalam setiap aktivitas otak yang dilakukan oleh manusia selalu melibatkan fungsi otak.

otak manusia memiliki tiga bagian dasar yang seluruhnya dikenal sebagai triune brain/three in one brain. Bagian-bagian tersebut yaitu :

1.Batang otak berfungsi untuk mengatur“perasaan teritorial” sebagai insting primitif.

2.Sistem limbik fungsinya bersifat emosional dan kognitif yaitu menyimpan perasaan, pengalaman yang menyenangkan, memori dan kemampuan belajar.

3.Neokorteks merupakan tempat bersemayamnya pusat kecerdasan manusia. Bagian inilah yang mengatur pesan-pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran dan sensasi tubuh manusia.

Saat proses pembelajaranotak bertindak sebagai pos perjalanan untuk stimuli yang datang. Semua input sensori disortir, diprioritaskan, diproses, disimpan atau dibuang ke dalam ruang bawah sadar sembari diproses oleh otak.

Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik,Kita juga harus menyiapkan pembelajar. Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam menyiapkan pembelajar, antara lain :

1.Membangkitkan dan mempertahankan perhatian.

2.Mengaitkan pembelajaran dengan kebutuhan siswa

3.Menumbuhkan rasa yakin pada diri siswa

4.Membangkitkan rasa puas pada pembelajaran.

Selain itu kita juga harus menciptakan lingkungan yang dapat mendorong pembelajar untuk selalu memilki semangat dan tujuan dalam belajar. Semua perlu direncankan dan dipersiapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun