Puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu kewajiban kaum muslim. Tapi di era sekarang praktek puasa bukan hanya sebagai kewajiban beragama, melainkan gaya hidup. Bahkan menurut National Geographic, puasa bisa membuat awet muda lho.
Puasa terbukti memilliki banyak manfaat bagi kesehatan. Yuk cek fakta mengenai manfaat puasa menurut science.
1. Metabolisme tubuh ketika berpuasa
Saat berpuasa, tubuh melakukan adaptasi akibat rendahnya gula darah. Adaptasi metabolisme tubuh ini dilakukan agar tubuh masih bisa berfungsi normal meakipun kehabisan bahan bakar berupa makanan.
Pada jam-jam awal puasa tubuh akan menggunakan simpanan glikogen untuk membuat energi. Setelah glikogen dalam tubuh habis, tubuh mulai memecah asam lemak menjadi keton. Keton ini yang kemudian dipakai sebagai sumber energi.
Mekanisme metabolisme ini nyatanya memberikan banyak manfaat. Antara lain autophagy, meningkatkan kesehatan usus, menjaga sistem kardiovaskular bahkan menurunkan berat badan.
2. Autophagy
Autophagy adalah sistem daur ulang tubuh. Proses autophagy memungkinkan tubuh untuk memecah dan menggunakan kembali bagian-bagian sel tubuh lama guna meningkatkan efisiensi kerja sel.
Sistem autophagy ini adalah cara tubuh menjaga dan membuang sel-sel yang bermutasi. Sel hasil mutasi ini lah yang bisa berkembang menjadi kanker atau penyakit neurologis seperti Alzheimer dan Parkinson.
Dilansir dari Livescience, Jurnal Autophagy mengungkapkan bahwa puasa teratur dapat membantu tubuh bekerja lebih efisien dengan membersihkan sel-sel yang tidak diperlukan, termasuk sel hasil mutasi.
3. Puasa menyehatkan usus
Manfaat puasa selanjutnya adalah menyehatkan usus. Menurut Livescience puasa dapat mengubah komposisi mikroba serta aktivitas bakteri usus.
Perubahan komposisi mikroba usus dipercaya dapat meningkatkan kesehatan metabolisme serta menurunkan risiko kanker, penyakit jantung, dan obesitas.
4. Manfaat puasa bagi jantung dan keseimbangan gula darah
Rendahnya gula darah saat puasa secara teratur dapat meningkatkan respons tubuh terhadap hormon insulin. Gula darah yang terkontrol akan mengurangi risiko kenaikan berat badan dan diabetes. Sementara itu obesitas dan diabetes merupakan dua faktor risiko penyebab penyakit kardiovaskular.Â
Lebih lanjut menjaga pola makan saat puasa juga bisa menurunkannya konsentrasi low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dalam darah. Karena waktu makan yang terbatas, konsumsi makanan pembawa kolesterol juga terbatas.Â
Hal ini bisa menjaga kestabilan tekanan darah dan juga baik bagi jantung. Asal pola makan waktu berbuka juga dijaga ya.
5. Puasa bisa mengurangi berat badan juga lho
Satu manfaat puasa yang menyenangkan adalah menurunkan berat badan. Hal ini berhubungan dengan defisit kalori yang dioeroleh ketika berpuasa.
Tapi menurut Livescience, efek penurunan berat badan ini hanya sementara saja kok. Jika mau berat badan terkontrol, pola makan di luar bulan Ramadhan juga harus dikontrol.
Itulah beberapa penjelasan ilmiah mengenai manfaat berpuasa. Selamat menjalankan ibadah puasa ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H