Daigo Agawa yang mendengar berita tersebut dan segera lari menuju apartemen Tsubasa. Ia takut jika anak berusia 8 tahun yang ada di apartemen Tsubasa adalah anaknya, Mashiro.
Rupanya kecemasan Daigo Agawa benar terjadi. Mashiro benar-benar masuk ke apartemen Tsubasa secara sukarela.
Memang kadang tokoh film Jepang susah ditebak.
Rupanya Mashiro menganggap Tsubasa adalah orang yang baik karena tidak pernah berlaku kasar kepadanya. Ini logika anak-anak atau si Mashiro memang sudah aneh sejak awal ya?
Ketika Daigo Agawa berusaha menyelamatkan Mashiro dari apartemen Tsubasa, Mashirojustru membela. Lho?
Namun setelah dihajar oleh Daigo Agawa, secara tiba-tiba Tsubasa menodongkan pisau ke leher Mashiro. Tsubasa berkata bahwa ia akan membawa Mashiro untuk mati bersamanya karena mereka saling mencintai.
Daigo Agawa segera mengambil tindakan pencegahan. Ia lalu menbak Tsubasa yang mengakibatkannya meninggal seketika.
Mashiro kala itu berada di pelukan Tsubasa. Rupanya peristiwa itulah yang menyebabkan trauma pada Mashiro.
Yah, wajar sih. Anak-anak melihat kematian sedramatis itu memang akan mengalami trauma.
Sejak saat itu Mashiro tidak mau berbicara. Hal tersebut tentunya menjadi kesedihan tersendiri bagi Daigo Agawa dan istrinya.
Untuk memulai lembaran baru mereka akhirnya dimutasi ke desa Kagemura. Sayang sekali di desa ini pun keadaan tidak baik bagi mereka. Ada keluarga Goto yang menyimpan misteri mengerikan.