Saat ini, 3 tujuan kebijakan moneter The Fed adalah ;
pertama; memaksimalkan lapangan kerja. Kedua; menjaga harga tetap stabil. Lalu yang Ketiga; mengelola suku bunga untuk mempengaruhi pemberian pinjaman.
Seringkali ketiganya saling berkaitan. Misalnya, untuk menjaga harga tetap stabil, The Fed mungkin harus menyesuaikan suku bunga. Jika inflasi meningkat tajam, kemungkinan besar inflasi akan menaikkan suku bunga untuk menurunkan pinjaman dan belanja.Â
Jika pengangguran tinggi, kemungkinan besar pemerintah akan menurunkan suku bunga untuk mendorong pinjaman guna membayar lebih banyak pekerja.
Salah satu daya tarik Sistem Faderal Reserve adalah desentralisasinya. Ini terdiri dari 12 bank berbeda mengendali 12 distrik. Setiap bank cadangan memiliki dewan sembilan direktur. Meskipun Presiden Amerika Serikat menunjuk dan Senat As menyetujui Dewan Gubernur Faderal Reserve yang mengawasi semua bank Faderal Reserve, namun The Fed sendiri sebagian besar independen.
Sistem Faderal Reserve tidak harus disetujui oleh Presiden atau bagian pemerintahan lainnya. Pemerintah ini jg tidak mendapatkan dana yg dialokasikan oleh Kongres, dan masa jabatan anggota oleh karena itu, Faderal Reserve sering kali kebal terhadap politik. Namun, karena sifatnya tertutup dan kekuasaannya yang besar tetap Sistem Faderal Reserve kontroversial. Lagi pula, seperti kebanyakkan bank sentral, bank ini dibentuk seperti korporasi.Â
Oleh karena itu, ini bersifat pribadi dan publik. Selain itu, bank sentral pada dasarnya adalah lembaga politik karena kekuasaanya baik mereka menginginkannya atau tidak. Terlepas dari itu, sebagian besar ekonom berpendapat bahwa kita memerlukan bank sentral untuk membantu menstabilkan perekonomian, dan sejarah telah menunjukkan bahwa perekonomian pada umumnya akan jauh lebih bergejolak tanpa adanya bank sentral.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H