Upgrade pergaulan kamu. Cobalah bergaul dengan orang-orang yang berpikiran positif dan melakukan hal-hal positif. upgrade your circle. In my opinion, sangat penting sekali memilih dengan siapa kita bergaul. untuk apa kita memiliki banyak teman, bergaul berkumpul dengan teman dan banyak orang jika setiap berkumpul  hanya sibuk membicarakan orang lain, sibuk membicarakan aib atau bahkan kekurangan orang lain, ataupun melakukan hal-hal negatif lainnya yang merugikan. believe it or not, jika kita bergaul dengan circle yang  selalu membicarakan orang lain, ketika kamu pergi maka giliran kamulah yang menjadi bahan pembicaraan mereka, ketika kamu bergaul dengan seorang pemabuk, maka cepat atau lambat kamu juga akan menjadi seorang pemabuk, ketika kamu bergaul dengan para pebisnis, maka cepat atau lambat kamu akan mempunyai trigger untuk berbisnis juga, ketika kamu bergaul dengan orang pintar, maka kamu akan tertular pintar dengan obrolan dan habit yang ditularkan. find people who will support you when you're down, find people who will respect you, Be sincere, Be respectful of others, and always be motivate each other. Be careful dalam memilih circle pergaulan dan pertemanan. it's not about quantity, it's about quality.Â
3. Open Minded and Flexible
Saat Anda menerima bahwa perubahan merupakan hal yang pasti terjadi dalam hidup, Anda bisa bersiap akan datangnya hal tersebut. Perubahan tentunya memaksa kita untuk terus beradaptasi dan flexible. Open mindedness is The Key to Personal Growth and Development. Memiliki pola pemikiran yang terbuka atau open minded kerap dianggap sebagai hal positif pada diri seseorang. Tak hanya memiliki pikiran yang positif, orang open minded juga punya empati dan sikap rendah hati yang tinggi. menjadi seseorang yang open minded tentu diperlukan untuk menghadapi perubahan. hal tersebut dikarenakan dengan open minded kita akan menjadi terbuka akan pemikiran dan pendapat orang lain, terbuka akan ide, gagasan, dan pengetahuan baru, merasa bahwa diri kita bukan yang "paling" dan lebih baik dari orang lain. dan menjadikan diri kita less judgmental and more inquisitive, introspective and considerate. we have to learn giving and receiving feedback. mengkritik dan menerima kritik adalah hal normal. karena orang yang tidak bisa menerima kritik rugi berat karena itu kesempatan untuk tumbuh. Kita juga perlu fleksibel, mampu beradaptasi, kreatif, dan pintar membaca peluang.Â
Untuk menghadapi perubahan, kita juga harus senantiasa improve diri kita. You can improve yourself and your life by focusing on things that are good for you, including challenging negative self-talk, practicing self-respect, managing stress, and resolving conflict in your relationships. Start with an incredibly small habit consistantly and persistanly. Along the way, your willpower and motivation will increase, which will make it easier to stick to your habit for good. Jangan mau hanya stuck in the moment, tidak mau berubah dan berkembang. kita harus memaksa diri kita untuk berubah jangan terus-menerus stay di zona nyaman.Â
Again, Menghadapi perubahan bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan sikap yang positif dan terbuka, kita dapat mengubah perubahan menjadi peluang untuk tumbuh. Saat kita mengambil langkah-langkah untuk menghadapi perubahan, kita dapat mengendalikan arah hidup kita dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi diri kita sendiri. so, sudah sejauh mana kamu mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan? share your opinion di kolom komentar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H