Mohon tunggu...
Anita Wijayanti
Anita Wijayanti Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saat ini saya sedang menggemari kegiatan menjurnal terutama hal-hal yang relevan dengan mata kuliah yang saya ampu seperti akuntansi, audit, dan kewirausahaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warung Kopi dan Risiko Bisnis: Sebuah Pendekatan Design Thinking

2 Desember 2024   05:00 Diperbarui: 2 Desember 2024   07:03 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejalan dengan "menggeliat"nya hasil kopi di berbagai daerah di Indonesia, begitu pula dengan peningkatan jumlah warung kopi yang dijalankan para pebisnisnya dengan beragam cakupan usaha, tentunya. Tulisan ini didasarkan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang menyasar warung kopi di kota Malang, khususnya warung kopi dengan ukuran usaha kecil. 

Sebagai salah satu kota di Provinsi Jawa Timur, Malang masih menghadapi berbagai kesenjangan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang memerlukan perhatian dan partisipasi berbagai pelaku pembangunan untuk mengatasinya. Meskipun secara statistik angka kemiskinan pada tahun 2024 menunjukkan penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (persentase angka kemiskinan pada tahun 2024 sebesar 3,91% sedangkan pada tahun 2022 dan 2023 masing-masing sebesar 4,37% dan 4,26%), namun untuk mencapai masyarakat yang benar-benar sejahtera yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), beragam upaya masih perlu dilakukan termasuk oleh perguruan tinggi dan akademisi. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu sarana partisipasi yang diharapkan tepat sasaran dan berdampak, di mana pada tahun 2024, penulis menyasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang usaha warung kopi sebagai subyek kegiatan PKM dengan tema Pemetaan dan Mitigasi Resiko Bisnis Berbasis Design Thinking pada Warung Kopi di Kota Malang

Bisnis kopi di Indonesia berkembang sejalan dengan meningkatnya produsen dan konsumen kopi di berbagai wilayah negara ini. Berita ekonomi menyebutkan produksi kopi pada tahun 2022/2023 mengalami peningkatan 2,4% menjadi 12 juta kantong yang didukung dengan tingkat konsumsi kopi di Indonesia dalam periode sepuluh tahun sejak tahun 2008 hingga 2019 mengalami pertumbuhan yang signifikan hingga 44% (https://finance.de-tik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7109471/mengintip-peluang-bisnis-kopi-di-indo-nesia-masih-bi-kin-cuan, diakses 16 Agustus 2024). Maraknya bisnis kopi juga meningkat dengan adanya kesadaran para pengusahanya yang menangkap peluang pasar konsumen kuliner yang konsumtif dan antusias dengan kepraktisan serta ditunjang dengan budaya berkumpul sambil minum kopi mulai dari angkringan hingga gerai-gerai kopi di pusat perbelanjaan. Lebih lanjut, berdasarkan pengamatan pribadi penulis terhadap pertumbuhan bisnis kopi di Malang, saat ini beragam gerai kopi semarak menghiasi berbagai sudut kota Malang mulai dari coffeshop modern bermerk terkenal yang menjual beragam variasi suguhan kopi di pusat perbelanjaan atau lokasi tertentu di Malang hingga warung kopi berkonsep booth pinggir jalan yang menyewa lapak dengan konsep take away ataupun angkringan malam.

Kehadiran beragam ukuran bisnis kopi di satu sisi menawarkan solusi terserapnya tenaga kerja dan khususnya bagi pebisnis kopi berskala kecil yang masih mengadopsi organisasi internal sederhana menjadikan adaptasi usaha lebih mudah untuk dilakukan. Di sisi lain, mereka juga dihadapkan pada suatu kondisi yang jika tidak diantisipasi dan diprediksi sebelumnya dapat menyebabkan kerugian yang merupakan hambatan. Hambatan ini dapat disebabkan oleh beberapa aspek bisnis seperti pesaing, pelanggan, pemasok dan beberapa aspek lain tergantung pada skala usaha yang dijalankan. Dalam hal ini, risiko bisnis jelas mungkin saja dihadapi sebuah usaha yang merupakan hambatan tertundanya atau tidak tercapainya tujuan dari bisnis. Oleh karena itu setiap pelaku usaha harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang kekuatan, kelemahan, ancaman maupun peluang dari bisnis yang dijalankannya.

Bentuk dari risiko sangat beragam dan bisa jadi tanpa disadari terjadi tanpa ada antisipasi yang memadai. Pendeteksian sejak awal atas risiko yang mungkin dihadapi pebisnis sangat diperlukan agar pebisnis dapat mengelola dan meminimalisir dampak yang timbul terhadap kegiatan usaha. Pengelolaan risiko penting supaya risiko-risiko yang mungkin terjadi, tidak menjadi sebuah hambatan dalam usaha yang disebut dengan risk management atau manajemen risiko. Manajemen risiko merupakan sebuah metode yang sistematik dan logis yang berguna untuk mengindentifikasi, monitor, menetapkan solusi, dan melaporkan risiko yang terjadi pada setiap akvitas atau dalam sebuah proses (Sajjad et al., 2020). Manajemen risiko sendiri tidaklah hanya diperlukan dan diperuntukkan bagi bisnis berskala besar dan kompleks, usaha berskala mikro dan kecil justru sangat membutuhkan guna membantu dalam mengatasi permasalahan risiko besar yang mungkin berakibat fatal terhadap usaha. Lebih lanjut, pemetaan terhadap risiko bisnis warung kopi akan bermanfaat dalam mengidentifikasi mitigasi risiko yang relevan, di mana dalam kegiatan PKM ini pemetaan risiko dan mitigasinya dilakukan dengan menerapkan pendekatan design thinking. Penerapan design thinking dalam perencanaan dan evaluasi bisnis berskala kecil sudah umum dilakukan (Purnomo et al., 2016; Satria et al., 2023; Shiddiq et al., 2023) begitu pun dalam merancang bagaimana risiko dikelola pada suatu organisasi (Herfan, 2022; Jauhar and Januarsa, 2024; Sugiyarti and Hasani, 2023).

Kegiatan PKM ini melibatkan tiga pihak yaitu dosen, mahasiswa, dan warung kopi. Keterlibatan lima orang mahasiswa akhirnya menjadikan tujuan awal PKM ini berkembang ke sasaran kegiatan yang lebih luas. Kegiatan PKM ini ditujukan untuk untuk memetakan risiko bisnis dan bagaimana upaya mitigasinya pada warung kopi di Malang melalui pendekatan design thinking, di mana aktivitasnya lebih melibatkan dosen dan pihak warung kopi. Namun, karena adanya keterlibatan lima mahasiswa yang belum memahami konsep design thinking dan manajemen risiko, maka tujuan PKM ini akhirnya tidak hanya menyasar pada warung kopi, namun juga bertujuan mensosialisasikan kedua konsep tersebut kepada mahasiswa sebagai bekal berpraktik pada kegiatan PKM dan di masyarakat dalam jangka panjang. Menyadari pentingnya pemahaman dan penguasaan konsep design thinking, menjadikan berbagai pihak mengenalkan konsep ini dalam berbagai kegiatan PKM (Fitri et al., 2021; Mawarni et al., 2019; Putra and Utami, 2022; Soewardikoen et al., 2022; Tan et al., 2022; Tricahyono et al., 2023; Wijayanti et al., 2022).

Kegiatan PKM ini memberikan kontribusi langsung baik kepada mahasiswa sebagai media belajar khususnya risiko bisnis dan mitigasinya dengan pendekatan design thinking serta pengaplikasian langsung di masyarakat. Selanjutnya, kegiatan PKM juga berkontribusi pada dua warung kopi di kota Malang berupa terpetakannya risiko yang selama ini dihadapi. Selanjutnya, kegiatan ini juga sebagai ikhtiar dukungan program SDGs kepada pemerintah terutama pada pendidikan berkualitas (poin 5), pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (poin 9), dan konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab (poin 12).

Ucapan terimakasih dan penghargaan kepada Hadisti Alma Maheswari, Narendra Wangsa Kusumaputra, Anggito Triwardoyo, Nadiya Tasyrieka, dan Abednego Kadmiel Ronatio yang sudah kompak belajar dan berproses dengan baik pada kegiatan PKM ini.

DAFTAR PUSTAKA

Brown, T. 2008. Design thinking. Harvard business review, 86(6), 84.

Fitri, R., Sudarmiatin, D., Lia, Z., & Murniati, A. 2021. Konsep Design Thinking Melalui Ecoprint Sebagai Upaya Meningkatkan Ketrampilan dan Kemandirian Santri. J. Karinov, 4(1), 64-69.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun