Mohon tunggu...
Anita Eka Apriani
Anita Eka Apriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi

Nama : Anita Eka Apriani NIM : 46122110021 Mata Kuliah : Kewirausahaan Dosen : Prof. Dr. Apollo,Ak., M.Si. Universitas Mercu Buana Menteng

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Modality dalam Proposal Bisnis Sambal Cumi

14 Juni 2023   17:50 Diperbarui: 14 Juni 2023   17:53 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Materi Prof, Dok. Pribadi

Modality Dalam Proposal Bisnis Sambal Cumi 

Abstrak : 

Penulisan ini bertujuan untuk menyusun sebuah Diskursus yang menganalisis Modality dalam sebuah proposal bisnis Sambal Cumi. Pendekatan yang digunakan dalam analisis adalah pemikiran Anthony Giddens mengenai modality, yang merupakan konsep penting dalam memahami perilaku sosial dan dinamika bisnis. Diskursus ini akan menjelaskan pengertian Modality menurut Giddens, serta bagaimana konsep tersebut dapat di terapkan dalam merancang sebuah proposal  bisnis Sambal Cumi. 

Pendahuluan 

Dalam era globalisasi yang semakin berkembang pesat, bisnis kuliner menjadi salah satu sektor yang menarik minat banyak orang. Sambal cumi, sebagai salah satu hidangan khas Indonesia yang memiliki rasa pedas dan menggugah selera, memiliki potensi besar untuk menjadi produk yang sukses di pasar internasional. Namun, agar bisnis sambal cumi ini dapat berkembang dan bertahan dalam persaingan yang ketat, sebuah proposal bisnis yang baik dan matang diperlukan. 

Dalam menyusun proposal bisnis, konsep modality yang dikemukakan oleh Anthony Giddens dapat menjadi landasan penting. Giddens adalah seorang sosiolog terkemuka yang telah banyak memberikan sumbangsih dalam memahami perubahan sosial dan dinamika bisnis di era modern. Menurut Giddens, modality merujuk pada keterkaitan antara struktur sosial dan tindakan individu, yang saling mempengaruhi dan membentuk satu sama lain.

Pengertian Modality menurut Anthony Giddens 

Modality merupakan konsep kunci dalam pemikiran Anthony Giddens tentang struktur sosial. Giddens berpendapat bahwa struktur sosial tidak hanya membatasi tindakan individu, tetapi juga memberikan ruang bagi individu untuk mengubah dan membentuk struktur tersebut melalui tindakan mereka. Modality melibatkan interaksi antara agen (individu) dan struktur (lingkungan sosial) dalam membentuk perilaku dan pola-pola sosial.

Dalam konteks proposal bisnis Sambal Cumi , Modality dapat diterapkan dengan mempertimbangkan bagaimana struktur sosial, seperti kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi makanan pedas, preferensi rasa lokal, dan tren kuliner global, dapat mempengaruhi dan membentuk bisnis sambal cumi yang diusulkan. Modality juga mencakup pemahaman tentang bagaimana keputusan dan tindakan individu dalam bisnis ini dapat berdampak pada struktur sosial yang ada.

Analisis Modality dalam Proposal Bisnis Sambal Cumi

Untuk mengaplikasikan konsep Modality dalma proposal binis Sambal Cumi, terdapat dua aspek penting yang perlu di pertimbangkan yaitu : Konteks Sosial dan Keberlanjutan Bisnis. 

Konteks Sosial

Dalam analisis modality, pemahaman tentang konteks sosial sangat penting dalam merancang proposal bisnis sambal cumi. Konteks sosial mencakup budaya, kebiasaan masyarakat, dan preferensi lokal yang akan mempengaruhi penerimaan dan keberhasilan bisnis tersebut. Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam konteks ini adalah sebagai berikut :

1. Apa Preferensi Rasa Lokal Terkait Dengan Makanan Pedas di Wilayah Target?

  • Kebanyakan masyarakat Indonesia sangat menyukai makanan pedas, sehingga target penjualan sambal cumi bisa dibilang sangat luas dengan permintaan pasar yang sama tingginya . 
  • Sambal cumi pedas manis menjadi salah satu varian sambal cumi yang populer di Indonesia
  • Konsumen Indonesia cenderung menyukai makanan pedas yang memiliki rasa yang khas dan unik.

2. Bagaimana Budaya Lokal Mempengaruhi Konsep Bisnis dan Strategi Pemasaran 

  • Bahasa setempat: Memasarkan produk dengan menggunakan bahasa setempat akan lebih mudah diterima oleh konsumen lokal
  • Interaksi sosial setempat: Menganalisa interaksi sosial setempat dapat membantu dalam memahami preferensi dan kebutuhan konsumen lokal
  • Inspirasi objek budaya lokal: Menggunakan inspirasi objek budaya lokal dalam produk atau pemasaran dapat menarik minat konsumen lokal 
  • Tempat yang strategis: Menempatkan produk di tempat yang strategis dapat memudahkan konsumen lokal dalam membeli produk 
  • Harga yang kompetitif: Menetapkan harga yang kompetitif dapat meningkatkan daya saing produk di pasaran 
  • Promosi yang gencar: Melakukan promosi yang gencar dapat meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk  

3. Bagaimana Tren Kuliner Global Dapat Diintegrasikan Dalam Proposal Bisnis 

  • Menyesuaikan rasa sambal cumi dengan tren kuliner global yang sedang populer di pasar Indonesia, seperti makanan sehat atau makanan organik
  • Menggunakan inspirasi objek budaya lokal dan global dalam produk atau pemasaran, seperti menggunakan bahan-bahan eksotis dari berbagai negara
  • Menempatkan produk di tempat yang strategis dan promosi yang gencar dapat meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk sambal cumi
  • Melakukan kerja sama dengan pihak lain, seperti restoran atau toko makanan, untuk memasarkan produk sambal cumi
  • Menetapkan harga yang kompetitif dapat meningkatkan daya saing produk di pasaran

Keberlanjutan Bisnis 

Selain konteks sosial, analisis modality juga melibatkan pemikiran tentang keberlanjutan bisnis. Keberlanjutan bisnis mencakup aspek-aspek seperti manajemen risiko, model operasional, dan strategi pertumbuhan jangka panjang. Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam konteks ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Mengelola Resiko Dalam Bisnis Sambal Cumi 

  • Resiko Bahan Baku : Risiko ini terkait dengan ketersediaan dan kualitas bahan baku yang digunakan dalam produksi sambal cumi. Untuk mengelola risiko ini, perlu memilih pemasok bahan baku yang terpercaya dan memantau kualitas bahan baku secara teratur 
  • Resiko Persaingan : Risiko ini terkait dengan persaingan dengan produk sambal cumi pesaing. Untuk mengelola risiko ini, perlu memperhatikan keunggulan produk dan strategi pemasaran yang dapat membedakan produk sambal cumi dari produk sambal cumi pesaing 
  • Resiko Perubahan Selera Konsumen : Risiko ini terkait dengan perubahan selera konsumen terhadap produk sambal cumi. Untuk mengelola risiko ini, perlu melakukan riset pasar secara teratur untuk memahami preferensi dan kebutuhan konsumen. 
  • Resiko Perubahan Harga Bahan Baku : isiko ini terkait dengan perubahan harga bahan baku yang dapat mempengaruhi biaya produksi sambal cumi. Untuk mengelola risiko ini, perlu memantau harga bahan baku secara teratur dan mempertimbangkan alternatif bahan baku yang lebih terjangkau
  • Resiko Keamanan Pangan : Risiko ini terkait dengan keamanan pangan produk sambal cumi. Untuk mengelola risiko ini, perlu memastikan proses produksi sambal cumi sesuai dengan standar keamanan pangan dan memperhatikan kualitas bahan baku yang digunakan 

2. Apa Model Operasional yang Efisien dan Berkelanjutan

  • Manajemen Operasional : Dalam manajemen operasional, perlu dilakukan pengelolaan sumber daya agar proses produksi dapat berjalan efektif dan efisien
  • Manajemen Kualitas : Dalam manajemen kualitas, perlu dilakukan pengawasan terhadap kualitas produk sambal cumi agar dapat memenuhi standar kualitas yang diinginkan oleh konsumen 
  • Manajemen Rantai Pasok : Dalam manajemen rantai pasok, perlu dilakukan pengelolaan terhadap pasokan bahan baku agar dapat memenuhi permintaan pasar 
  • Manajemen Persediaan : Dalam manajemen persediaan, perlu dilakukan pengelolaan terhadap stok produk sambal cumi agar dapat memenuhi permintaan pasar 
  • Perencanaan Strategis-taktikal-operasional : Dalam perencanaan strategis-taktikal-operasional, perlu dilakukan perencanaan terhadap strategi pemasaran dan pengelolaan produk sambal cumi agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen 
  • Penggunaan Teknologi : Dalam penggunaan teknologi, perlu dilakukan pemanfaatan teknologi yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi sambal cumi 

3. Bagaimana Strategi Pertumbuhan Jangka Panjang di Rencanakan

  • Integrasi Vertikal : Dalam strategi ini, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk memperluas bisnisnya dengan mengintegrasikan kegiatan produksi dan distribusi sambal cumi 
  • Pertumbuhan Organik : Dalam strategi ini, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk memperluas jangkauan pemasaran produk sambal cumi dengan cara membuka gerai baru atau menjual produk secara online 
  • Pertumbuhan Inorganik : Dalam strategi ini, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk melakukan akuisisi atau merger dengan perusahaan lain untuk memperluas bisnisnya 
  • Pemasaran Global : Dalam strategi ini, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk memasarkan produk sambal cumi ke pasar global dengan memperhatikan budaya lokal dan kebutuhan konsumen di pasar global 
  • Inovasi Produk : Dalam strategi ini, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk mengembangkan produk sambal cumi baru atau menambah variasi rasa sambal cumi yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen 

2W1H

1. WHO ( Siapa )

Siapa target pasar bisnis Sambal Cumi ? Apakah itu konsumen Lokal atau Internasional

  • Sambal cumi merupakan makanan khas Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia
  • Bisnis sambal cumi botol menjadi tren di Indonesia karena banyak masyarakat yang suka dengan masakan praktis
  • Produk sambal cumi dapat memanjakan kebutuhan masyarakat Indonesia yang menyukai olahan hasil perikanan dan kerap menyukai sambal

2. WHAT ( Apa )

Apa produk utama yang ditawarkan dalam bisnis sambal cumi ini? Bagaimana deskripsi produk secara spesifik?

  • Produk sambal cumi terbuat dari cumi segar pilihan dan campuran bumbu sambal dari bahan alami pilihan, tanpa pengawet, tanpa pewarna, dan tanpa MSG
  • Sambal cumi terbuat dari baby cumi asin beserta aneka cabai dan rempah bumbu segar tanpa pengawet yang diolah
  • Sambal cumi dapat memanjakan kebutuhan masyarakat Indonesia yang menyukai olahan hasil perikanan dan kerap menyukai sambal 
  • Sambal cumi asin dapat disajikan dengan nasi hangat dan dipastikan makan akan lebih nikmat dan pedas
  • Sambal baby cumi dibuat dengan bahan pilihan, baby cumi asin dengan kualitas yang baik

Apa keunikan produk sambal cumi yang akan menarik perhatian pasar? Bagaimana keunggulan produk ini dibandingkan dengan pesaing? 

  • Rasa pedas dan gurih yang khas dan dapat memanjakan lidah konsumen
  • Terbuat dari bahan-bahan berkualitas seperti cumi segar dan bumbu-bumbu alami tanpa pengawet, pewarna, dan MSG
  • Cocok untuk dijadikan pelengkap makanan seperti nasi, mie, atau makanan laut
  • Bahan baku yang mudah didapat

3. WHEN ( Kapan )

Kapan bisnis sambal cumi ini direncanakan akan diluncurkan? Apakah ada waktu yang strategis untuk memasuki pasar?

  • Musim liburan atau momen-momen tertentu seperti hari raya, dimana permintaan makanan pedas dan sambal cenderung meningkat
  • Saat terdapat acara atau festival makanan yang dapat menjadi ajang promosi produk sambal cumi
  • Saat permintaan pasar sedang tinggi, misalnya saat musim tertentu dimana konsumen lebih banyak membeli makanan pedas

Apakah ada rencana pengembangan produk atau ekspansi bisnis dalam jangka waktu tertentu?

  • Meningkatkan kualitas produk sambal cumi, misalnya dengan memperbaiki proses produksi atau menggunakan bahan-bahan yang lebih berkualitas
  • Memperluas jangkauan pemasaran produk sambal cumi, misalnya dengan membuka gerai baru atau menjual produk secara online
  • Menjalin kerja sama dengan pihak lain, misalnya dengan restoran atau toko makanan, untuk memasarkan produk sambal cumi

4.  HOW ( Bagaimana )

Bagaimana proses produksi sambal cumi ini akan dilakukan? Mulai dari bahan baku, resep, hingga proses pengolahan.

  • Persiapan bahan baku: Bahan baku yang dibutuhkan adalah cumi segar, cabai, garam, gula pasir, serai, lengkuas, dan bumbu-bumbu lainnya sesuai dengan resep yang digunakan.
  • Pembersihan dan persiapan cumi: Cumi segar yang telah dibeli perlu dibersihkan terlebih dahulu dengan cara membersihkan kotoran dan membuang bagian dalam cumi yang tidak diperlukan. Setelah itu, cumi dapat dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
  • Pembuatan bumbu sambal: Cabai yang telah dibersihkan dan dipotong-potong kemudian direbus dan ditumbuk halus. Setelah itu, bumbu-bumbu lain seperti garam, gula pasir, serai, lengkuas, dan bumbu-bumbu lainnya sesuai dengan resep ditambahkan ke dalam campuran cabai yang telah ditumbuk.
  • Pengolahan cumi: Cumi yang telah dipotong-potong kemudian dimasukkan ke dalam bumbu sambal yang telah dibuat. Kemudian, cumi dan bumbu sambal diaduk hingga tercampur rata.
  • Penyimpanan dan pengemasan: Setelah sambal cumi selesai dibuat, sambal cumi dapat disimpan dalam wadah tertutup dan ditempatkan di tempat yang sejuk dan kering. Selanjutnya, sambal cumi dapat dikemas dalam kemasan yang sesuai dengan kebutuhan.

Bagaimana distribusi dan pemasaran produk akan dilakukan? Apakah melalui e-commerce, ritel, atau melalui mitra distribusi?

  • E-commerce: Produk sambal cumi dapat dijual melalui platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, atau Bukalapak. Hal ini dapat memudahkan konsumen dalam membeli produk sambal cumi tanpa harus datang ke toko fisik
  • Ritel: Produk sambal cumi dapat dijual melalui toko-toko ritel seperti supermarket, minimarket, atau toko makanan. Hal ini dapat memperluas jangkauan pemasaran produk sambal cumi dan memudahkan konsumen dalam membeli produk sambal cumi
  • Mitra distribusi: Produk sambal cumi dapat dijual melalui mitra distribusi seperti restoran atau toko makanan. Hal ini dapat memperluas jangkauan pemasaran produk sambal cumi dan meningkatkan penjualan produk sambal cumi

Daftar Pustaka :

1. Giddens, Anthony. (1984). The Constitution of Society: Outline of the Theory of Structuration. University of California Press.

2. Giddens, Anthony. (1990). The Consequences of Modernity. Polity Press.

3. Giddens, Anthony. (1991). Modernity and Self-Identity: Self and Society in the Late Modern Age. Polity Press.

4. Giddens, Anthony. (1998). The Third Way: The Renewal of Social Democracy. Polity Press.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun