1. Payback Period dan Discounted PP
Dalam melakukan analisis penerimaan atau penolakan dari usaha sambal cumi dengan pendekatan Payback Period dan Discounted PP, kita dapat menggunakan rumus-rumus berikut :
- Payback Period (PP) = Investasi Awal / Arus Kas Tahunan
- Discounted PP (DPP) = Investasi Awal / Arus Kas Tahunan x Faktor Diskon
Faktor diskon dihitung dengan rumus:
Faktor Diskon = 1 / (1 + r)^t
Dimana:
r = tingkat diskon
t = tahun ke-n
Jika kita asumsikan investasi awal untuk usaha sambal cumi adalah Rp 100 juta, dan arus kas tahunan yang diharapkan adalah sebagai berikut:
- Tahun 1: Rp 20 juta
- Tahun 2: Rp 30 juta
- Tahun 3: Rp 40 juta
- Tahun 4: Rp 50 juta
- Tahun 5: Rp 60 juta
Maka, kita dapat menghitung Payback Period dan Discounted PP sebagai berikut:
- Payback Period (PP) = Rp 100 juta / Rp 20 juta = 5 tahun
- Discounted PP (DPP) = Rp 100 juta / (Rp 20 juta x 1 + 0,1^1 + Rp 30 juta x 1 + 0,1^2 + Rp 40 juta x 1 + 0,1^3 + Rp 50 juta x 1 + 0,1^4 + Rp 60 juta x 1 + 0,1^5) = Rp 100 juta / Rp 157,12 juta = 0,64 tahun
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa usaha sambal cumi ini layak diterima karena Payback Period dan Discounted PP keduanya lebih kecil dari umur usaha yang direncanakan yaitu 5 tahun. Namun, perlu diingat bahwa analisis ini hanya melihat aspek keuangan saja dan masih perlu dilakukan analisis lain seperti analisis pasar dan analisis teknis untuk memastikan kelayakan usaha secara keseluruhan.
2. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah metode yang umum digunakan dalam evaluasi investasi yang menghitung nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dari proyek dengan mempertimbangkan tingkat diskon yang diharapkan.
Misalkan investasi awal untuk usaha sambal cumi adalah Rp 100 juta dan aliran kas tahunan yang diharapkan selama 5 tahun adalah sebagai berikut:
Tahun 1: Rp 30 juta
Tahun 2: Rp 35 juta
Tahun 3: Rp 40 juta
Tahun 4: Rp 45 juta
Tahun 5: Rp 50 juta
Langkah-langkah dalam menghitung NPV adalah sebagai berikut:
1. Hitung NPV untuk setiap tahun:
NPV tahun 1 = Aliran kas tahun 1 / (1 + tingkat diskon)^1
NPV tahun 2 = Aliran kas tahun 2 / (1 + tingkat diskon)^2
dan seterusnya hingga NPV tahun 5.
2. Jumlahkan semua NPV tahunan:
NPV = NPV tahun 1 + NPV tahun 2 + ... + NPV tahun 5
Misalkan tingkat diskon yang diharapkan adalah 10%. Berikut adalah perhitungan NPV:
NPV tahun 1 = Rp 30 juta / (1 + 0,10)^1 = Rp 27,27 juta
NPV tahun 2 = Rp 35 juta / (1 + 0,10)^2 = Rp 28,93 juta
NPV tahun 3 = Rp 40 juta / (1 + 0,10)^3 = Rp 30,30 juta
NPV tahun 4 = Rp 45 juta / (1 + 0,10)^4 = Rp 31,39 juta
NPV tahun 5 = Rp 50 juta / (1 + 0,10)^5 = Rp 32,15 juta
NPV = Rp 27,27 juta + Rp 28,93 juta + Rp 30,30 juta + Rp 31,39 juta + Rp 32,15 juta
NPV = Rp 149,04 juta
Dalam kasus ini, NPV adalah Rp 149,04 juta. Jika NPV adalah angka positif, berarti proyek menghasilkan keuntungan yang melebihi biaya investasi awal. Oleh karena itu, usaha sambal cumi dapat dianggap layak dari perspektif NPV.
Dalam melakukan keputusan penerimaan atau penolakan usaha sambal cumi, selain NPV, penting juga untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti risiko, aspek pasar, keberlanjutan, dan pertimbangan strategis. Dengan mempertimbangkan semua faktor ini secara komprehensif, pengambil keputusan dapat membuat keputusan yang lebih informan.
3. Internal Rate of Return (IRR)
Untuk melakukan analisis penerimaan atau penolakan dari usaha sambal cumi dengan pendekatan Internal Rate of Return (IRR), kita dapat menggunakan rumus berikut:
IRR = Tingkat Diskon yang Membuat NPV = 0
Dimana:
Tingkat Diskon adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi
Misalnya, jika kita asumsikan investasi awal untuk usaha sambal cumi adalah Rp 100 juta, arus kas tahunan yang diharapkan adalah sebagai berikut:
- Tahun 1: Rp 20 juta
- Tahun 2: Rp 30 juta
- Tahun 3: Rp 40 juta
- Tahun 4: Rp 50 juta
- Tahun 5: Rp 60 juta
Maka, kita dapat mencari tingkat diskon yang membuat NPV sama dengan nol dengan menggunakan metode trial and error atau menggunakan software seperti Microsoft Excel. Jika kita menggunakan Excel, kita dapat menggunakan rumus IRR sebagai berikut:
- IRR = IRR(A1:A6)
- Dimana:
- A1:A6 adalah rentang sel yang berisi arus kas tahunan dari usaha sambal cumi
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa usaha sambal cumi ini layak diterima karena IRR-nya lebih besar dari tingkat diskon yang diharapkan. Namun, perlu diingat bahwa analisis ini hanya melihat aspek keuangan saja dan masih perlu dilakukan analisis lain seperti analisis pasar dan analisis teknis untuk memastikan kelayakan usaha secara keseluruhan.
4. Profitability Index (PI)
Untuk melakukan analisis penerimaan atau penolakan dari usaha sambal cumi dengan pendekatan Profitability Index (PI), kita dapat menggunakan rumus berikut:
PI = Nilai Sekarang Arus Kas / Investasi Awal
Dimana:
Nilai Sekarang Arus Kas adalah jumlah uang yang dihasilkan dari usaha sambal cumi setelah dikurangi dengan nilai waktu uang
Investasi Awal adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memulai usaha sambal cumi
Misalnya, jika kita asumsikan investasi awal untuk usaha sambal cumi adalah Rp 100 juta, arus kas tahunan yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Tahun 1: Rp 20 juta
Tahun 2: Rp 30 juta
Tahun 3: Rp 40 juta
Tahun 4: Rp 50 juta
Tahun 5: Rp 60 juta
dan tingkat diskon yang diharapkan adalah 10%, maka kita dapat menghitung nilai sekarang arus kas sebagai berikut:
Nilai Sekarang Arus Kas = (Rp 20 juta / (1 + 0,1)^1) + (Rp 30 juta / (1 + 0,1)^2) + (Rp 40 juta / (1 + 0,1)^3) + (Rp 50 juta / (1 + 0,1)^4) + (Rp 60 juta / (1 + 0,1)^5)
Nilai Sekarang Arus Kas = Rp 146,12 juta
Maka, kita dapat menghitung PI sebagai berikut:
PI = Rp 146,12 juta / Rp 100 juta
PI = 1,46
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa usaha sambal cumi ini layak diterima karena PI-nya lebih besar dari 1. Namun, perlu diingat bahwa analisis ini hanya melihat aspek keuangan saja dan masih perlu dilakukan analisis lain seperti analisis pasar dan analisis teknis untuk memastikan kelayakan usaha secara keseluruhan.
5. Modified IRR (MIRR)
Untuk melakukan analisis penerimaan atau penolakan dari usaha sambal cumi dengan pendekatan Modified Internal Rate of Return (MIRR), kita dapat menggunakan rumus berikut:
MIRR = ((Jumlah Arus Kas yang Diinvestasikan pada Tingkat Diskon Reinvestasi) / (Jumlah Arus Kas yang Dibiayai pada Tingkat Diskon Pendanaan))^(1 / Jumlah Tahun) - 1
Dimana:
Jumlah Arus Kas yang Diinvestasikan pada Tingkat Diskon Reinvestasi adalah jumlah arus kas yang diinvestasikan kembali pada tingkat diskon yang sama dengan tingkat diskon awal
Jumlah Arus Kas yang Dibiayai pada Tingkat Diskon Pendanaan adalah jumlah arus kas yang dibiayai pada tingkat diskon yang sama dengan tingkat diskon awal
Jumlah Tahun adalah jumlah tahun dari awal investasi hingga akhir investasi
Misalnya, jika kita asumsikan investasi awal untuk usaha sambal cumi adalah Rp 100 juta, arus kas tahunan yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Tahun 1: Rp 20 juta
Tahun 2: Rp 30 juta
Tahun 3: Rp 40 juta
Tahun 4: Rp 50 juta
Tahun 5: Rp 60 juta
dan tingkat diskon yang diharapkan adalah 10%, maka kita dapat menghitung MIRR sebagai berikut:
Jumlah Arus Kas yang Diinvestasikan pada Tingkat Diskon Reinvestasi = Rp 30,68 juta + Rp 37,96 juta + Rp 46,41 juta + Rp 56,69 juta = Rp 171,74 juta
Jumlah Arus Kas yang Dibiayai pada Tingkat Diskon Pendanaan = -Rp 100 juta
Jumlah Tahun = 5 tahun
MIRR = ((Rp 171,74 juta / (1 + 0,1)^5) / (-Rp 100 juta / (1 + 0,1)^0))^(1 / 5) - 1
MIRR = 15,2%
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa usaha sambal cumi ini layak diterima karena MIRR-nya lebih besar dari tingkat diskon yang diharapkan. Namun, perlu diingat bahwa analisis ini hanya melihat aspek keuangan saja dan masih perlu dilakukan analisis lain seperti analisis pasar dan analisis teknis untuk memastikan kelayakan usaha secara keseluruhan.
Tentukan plihan 5 metode mana yang paling mungkin layak dalam evaluasi proposal bisnis sambal cumi; buatlah argumentasi, dan nalarnya, dan pendasaran matematikanya.
Berikut adalah 5 metode yang paling mungkin layak dalam evaluasi proposal bisnis sambal cumi beserta argumentasi dan pendasaran matematikanya:
- Net Present Value (NPV)
Metode ini dapat digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas yang dihasilkan oleh usaha sambal cumi dengan mempertimbangkan nilai waktu uang. NPV yang positif menunjukkan bahwa usaha sambal cumi layak diterima. Rumus NPV adalah sebagai berikut:
NPV = -Investasi Awal + (Arus Kas Tahunan / (1 + Tingkat Diskon)^n)
Contoh perhitungan NPV telah dijelaskan pada jawaban sebelumnya.
- Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini dapat digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi pada usaha sambal cumi. IRR yang lebih besar dari tingkat diskon yang diharapkan menunjukkan bahwa usaha sambal cumi layak diterima. Rumus IRR adalah sebagai berikut:
IRR = Tingkat Diskon yang Membuat NPV = 0
Contoh perhitungan IRR telah dijelaskan pada jawaban sebelumnya.
- Payback Period (PBP)
Metode ini dapat digunakan untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal pada usaha sambal cumi. PBP yang lebih pendek menunjukkan bahwa usaha sambal cumi layak diterima. Rumus PBP adalah sebagai berikut:
PBP = Investasi Awal / Arus Kas Tahunan
Misalnya, jika investasi awal adalah Rp 100 juta dan arus kas tahunan adalah Rp 30 juta, maka PBP adalah 3,33 tahun.
- Profitability Index (PI)
Metode ini dapat digunakan untuk menghitung rasio antara nilai sekarang arus kas dengan investasi awal pada usaha sambal cumi. PI yang lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa usaha sambal cumi layak diterima. Rumus PI adalah sebagai berikut:
PI = Nilai Sekarang Arus Kas / Investasi Awal
Contoh perhitungan PI telah dijelaskan pada jawaban sebelumnya.
- Modified Internal Rate of Return (MIRR)
Metode ini dapat digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi pada usaha sambal cumi dengan mempertimbangkan tingkat diskon reinvestasi dan pendanaan yang berbeda. MIRR yang lebih besar dari tingkat diskon yang diharapkan menunjukkan bahwa usaha sambal cumi layak diterima. Rumus MIRR adalah sebagai berikut:
MIRR = ((Jumlah Arus Kas yang Diinvestasikan pada Tingkat Diskon Reinvestasi) / (Jumlah Arus Kas yang Dibiayai pada Tingkat Diskon Pendanaan))^(1 / Jumlah Tahun) - 1
Contoh perhitungan MIRR telah dijelaskan pada jawaban sebelumnya.
Dalam memilih metode evaluasi yang paling mungkin layak, perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti akurasi metode, kemudahan penggunaan, dan kecocokan dengan kondisi usaha sambal cumi. Selain itu, perlu juga dilakukan analisis lain seperti analisis pasar dan analisis teknis untuk memastikan kelayakan usaha secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H