Dalam melakukan keputusan penerimaan atau penolakan usaha sambal cumi, selain NPV, penting juga untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti risiko, aspek pasar, keberlanjutan, dan pertimbangan strategis. Dengan mempertimbangkan semua faktor ini secara komprehensif, pengambil keputusan dapat membuat keputusan yang lebih informan.
3. Internal Rate of Return (IRR)
Untuk melakukan analisis penerimaan atau penolakan dari usaha sambal cumi dengan pendekatan Internal Rate of Return (IRR), kita dapat menggunakan rumus berikut:
IRR = Tingkat Diskon yang Membuat NPV = 0
Dimana:
Tingkat Diskon adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi
Misalnya, jika kita asumsikan investasi awal untuk usaha sambal cumi adalah Rp 100 juta, arus kas tahunan yang diharapkan adalah sebagai berikut:
- Tahun 1: Rp 20 juta
- Tahun 2: Rp 30 juta
- Tahun 3: Rp 40 juta
- Tahun 4: Rp 50 juta
- Tahun 5: Rp 60 juta
Maka, kita dapat mencari tingkat diskon yang membuat NPV sama dengan nol dengan menggunakan metode trial and error atau menggunakan software seperti Microsoft Excel. Jika kita menggunakan Excel, kita dapat menggunakan rumus IRR sebagai berikut:
- IRR = IRR(A1:A6)
- Dimana:
- A1:A6 adalah rentang sel yang berisi arus kas tahunan dari usaha sambal cumi
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa usaha sambal cumi ini layak diterima karena IRR-nya lebih besar dari tingkat diskon yang diharapkan. Namun, perlu diingat bahwa analisis ini hanya melihat aspek keuangan saja dan masih perlu dilakukan analisis lain seperti analisis pasar dan analisis teknis untuk memastikan kelayakan usaha secara keseluruhan.