Data awal
Rasio aktivitas adalah jenis metrik keuangan yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan memanfaatkan aset di neracanya, untuk menghasilkan pendapatan dan uang tunai. Biasanya disebut sebagai rasio efisiensi , rasio aktivitas membantu analis mengukur cara perusahaan menangani manajemen inventaris , yang merupakan kunci kelancaran operasional dan kesehatan fiskal secara keseluruhan. Rasio aktivitas paling berguna ketika digunakan untuk membandingkan dua bisnis yang bersaing dalam industri yang sama untuk menentukan bagaimana perusahaan tertentu dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Namun rasio aktivitas juga dapat digunakan untuk melacak kemajuan fiskal perusahaan selama beberapa periode pencatatan, untuk mendeteksi perubahan dari waktu ke waktu. Angka-angka tersebut dapat dipetakan untuk menyajikan gambaran masa depan mengenai kinerja prospektif suatu perusahaan. Rasio aktivitas adalah perbandingan antara elemen-elemen neraca atau laporan laba rugi yang mencerminkan sejauh mana sumber daya perusahaan digunakan secara efisien. Contoh rasio aktivitas meliputi rasio perputaran piutang, rasio perputaran persediaan, dan rasio perputaran aset total (2012)Brigham, E. F., & Houston, J. F).
Rasio aktivitas adalah ukuran keefisienan suatu perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan atau pendapatan. Rasio ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan mampu mengelola asetnya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan keuangan. Contoh rasio aktivitas melibatkan elemen-elemen seperti perputaran piutang, perputaran persediaan, dan perputaran aset total. Rasio aktivitas membantu analis keuangan dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengevaluasi kinerja operasional perusahaan (2019)Gitman, L. J., & Zutter, C. J. 2019).
Berikut grafik yang menunjukkan jumlah penerimaan dana zakat LAZISMU Indonesia tahun 2018 sampai dengan 2021.
Gambar 1. Grafik Jumlah Penerimaan Dana Zakat Indonesia Tahun 2018 sampai 2021.
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa penerimaan dana zakat paling tinggi di tahun 2021 senilai Rp. 76,080 Miliar, sedangkan paling rendah di tahun 2018 yaitu sebesar Rp. 27,738 Miliar. Pada grafik juga tergambar kondisi penerimaan dana zakat LAZISMU selama 4 tahun tersebut flukruatif. Perkembangan tertinggi terjadi di tahun 2019 yang mengalami kenaikan sebesar 0,9 kali dibandingkan tahun 2018,2020, dan tahun 2021.
Aktivitas pada Lembaga LAZISMU diukur dari beberapa rasio. Adapun rasio aktivitas yang digunakan oleh penulis adalah (zakah allocation rasio, zakah allocation rasio non amil, dan infaq and shodaqa allocation rasio). Berikut rumus yang digunakan:
Penyajian dataÂ
Berdasarkan rumus perhitungan rasio aktivitas yang sudah dijelaskan sebelumnya, berikut data-data yang dibutuhkan untuk melakukan analisis aktivitas Lembaga LAZISMU Indonesia tahun 2018 sampai dengan 2021.