Anggrek memang banyak macamnya. Di pedagang tanaman, anggrek yang biasa tersedia adalah jenis anggrek dendrobium dan anggrek bulan. Kedua jenis ini bisa dibilang merupakan anggrek yang paling diminati oleh pembeli, terutama untuk yang pertama kali mengenal dan meminati anggrek. Selain anggrek dendro dan bulan, masih banyak jenis lainnya antara lain anggrek vanda, catleya, oncydium, coelogyne dan jenis lainnya.Â
Sekitar bulan September tahun 2023, bersama komunitas anggrek Rumah Pencinta Anggrek Indonesia (Rumpai) saya  berkesempatan berkunjung ke kebun anggrek di wilayah Pasirjambu Kabupaten Bandung. Tempatnya mudah dijangkau dan dapat ditempuh sekitar 30' dari Soreang. Pemilik kebunnya bersama Kang Ayi. Berbeda dengan koleksi di pedagang anggrek yang umumnya hanya menyediakan jenis hibrid, di tempat ini tersedia jenis-jenis anggrek spesies.
Salah satu yang menarik saya adalah anggrek jenis Bulbophyllum yang pada saat diadopsi masih belum berbunga. Jenis spesies memang tidak terlalu menarik jika dibandingkan dengan anggrek hibrid yang lebih rajin berbunga. Justru disitulah tantangan dimulai. Bagaimana caranya agar dia bisa berbunga karena penulis juga penasaran seperti apa bunganya.
Ditempatkan di bawah naungan pohon mangga di halaman, ternyata si bulbo ini cepat beradaptasi dan sekitar 4 (empat) bulan kemudian dia berhasil memekarkan bunganya. Bisa jadi pada saat diadopsi memang sudah ada calon bunganya...hehehe. Identitasnya segera dicari dan ternyata bernama Bulbophyllum binnendijkii atau akrab disebut anggrek gurita. Bentuknya memang unik dan cantik seperti memiliki tangan-tangan seperti gurita. Sayangnya mekarnya hanya beberapa hari saja.
Yang lebih menyenangkan ternyata di pertengahan tahun 2023 dia berbunga kembali dan kala itu berhasil mengeluarkan 2 tangkai bunga.Â
Jika ditanya tips perawatannya seperti apa? mungkin saja hanya karena faktor agroklimat yang cocok untuk pertumbuhan si "gurita" karena saya memang tidak terlalu rajin memberikan asupan pupuk. Agroklimat itu kondisi dimana sirkulasi anginnya baik, sinar matahari dan kelembabannya cukup baik untuk pertumbuhan anggrek tersebut. Â
Saat ini sang anggrek gurita masih bertumbuh dengan batang baru dan akar yang sudah meluber keluar pot. Kelihatannya perlu dilakukan repotting atau dilakukan split. Setelah split maka perlu waktu agak lama untuk sampai pada fase generatif alias berbunga kembali. Keterbatasan waktu jadi alasan maka biarkan saja sang gurita bertahan dahulu seperti sekarang.
 Â
Â
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H