Mohon tunggu...
anita putri
anita putri Mohon Tunggu... Musisi - swasta

seorang yang sangat menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sisi Kebangsaan Pesantren Merah Putih

3 Oktober 2019   02:17 Diperbarui: 3 Oktober 2019   02:30 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang tak tahu kiprah KH Ahmad Shiddiq dalam negara dan perkembangan Islam Indonesia. Padahal jika kita mau membalik sejarah pasca kemerdekaan, Kyai Shiddiq ini banyak membantu berperan dalam mengembangkan salah satu ormas terbesar Indonesia, Nahdatul Ulama (NU)

KH Ahmad Shiddiq adalah anak bungsu dari KH Muhammad Shiddiq, seorang ulama besar asal Lasem Jawa Tengah yang kemudian menetap di Jember dan memiiki pondok pesantren Ash-Shiddiyah Jember. Keturunan KH Muhammad Shiddiq terlibat secara aktif di NU maupun bagi kemajuan Islam di Indonesia.

 Selanjutnya, KH Ahmad Shiddiq adalah tangan kanan KH Wahid Hasyim (ayah Gus Dur) yang menjabat sebagai Menteri Agama RIS. Ahmad Shiddiq adalah staf khusus Menag. Lalu kyai Shiddiq lebih banyak mengurusi pondoknya di Jember sambil menjadi pegawai Menag di Jawa Timur.

Beliau menginisiasi agar NU kembali ke Khittah 1926 (lahirnya NU). Dia merumuskan beberapa sikap pokok kemasyarakat NU yaitu moderat, keseimbangan, toleransi, tolong menolong dan perintah kebajikan dan mencegah kemungkaran) dan membina nilai-nilai lama yang baik dan menggali nilai-nilai baru yang lebih baik.

Yang menonjol dari pemikiran KH Ahmad Shiddiq adalah menyodorkan ide-ide pembaruan, yang menghendaki Islam berkembang dalam keaslian dan keaslian yang berkembang. Beliau juga banyak menaruh perhatian pada pengembangan wawasan keislaman sekaligus wawasan kebangsaandan kemanusiaan yang universal.

Konsep ini adalah konsep soal persaudaraan kemanusiaan berupa ukhuwah nahdliyah, ukhuwah Islamiyan (persaudaraan muslim)ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan setanah air) dam ukhuwah Basyarirah (persaudaraan sesama umat manusia). Beliau juga mengajukan konsep pembianaan umat terbaik itu sebaiknya implementatif terutama di bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan.

Sehingga bisa disimpulkan di sini bahwa konsep yang diajukan oleh KH Shiddiq tak hanya sekadar hal yang bersifat ideal tetapi juga implementatif. Bagaimanapunjuga hal yang bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh umat merupakan keinginan mulia dan dianjurkan oleh semua agama.

Dalam urusan kebangsaan dan keormasan, beliau juga aktif dalam mengolah hubungan antara internal ormas dengan lebih baik. Semisal waktu itu, Gus Dur terlibat perselisihan faham dengan KH As'ad Syamsul Arifin (musytasyar NU). Gus Dur adalah anak dari sahabat KH Shiddiq yitu KH Hasyim Asyari.

Dalam perkembangannya ormas  islam memang menghadapi persoalan pelik dengan penguasa wakti itu yaitu penguasa orde Baru. Tapi didikan KH Shiddiq kepada Gus Dur membuktikan bahwa Gus Dur tetap menjunjung tinggi nilai nilai NU meski dalam kondisi ditekan pimpinan negara. Kyai Shiddiq meninggal tahun 1991.

Sampai sekarang, pesantren KH Shiddiq berkembang dengan baik. Pesantren ini dikenal memberi landasan kuat soal kebangsaan, toleransi dan agama itu sendiri kepada anak-anak santrinya. Sehingga pesantren ini dinamakan pesantren merah putih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun