Seminggu kemudian , konflik kehidupan mulai menghampiriku . Sebuah konflik yang tak dapat aku hindari . Masalah hati , tepatnya aku sakit hati . Aku dicaci , dimaki . Sakit , sangat sakit hati ini . Aku cuma bisa diam , menangis , hatiku teramat sakit , leherku tercekik dan tenggorokanku seakan terputus . Aku sulit bernafas , seperti akan meregang nyawa . 'Ya Allah , apakah ini saatnya ? Begitu cepat . Tetapi mungkin ini yang terbaik untuk hidupku dibandingkan aku harus merasa tekanan batin seperti ini .' Aku hanya di dalam kamar . Tidak makan, minum . Keluar kamar jika benar-benar penting seperti ke kamar mandi dan wudhu .
Keesokan harinya perutku teramat sakit . Tapi aku paksakan untuk pergi hari ini . Pergi tanpa pamit terhadap siapapun . Dengan tergopoh-gopoh aku paksa untuk berjalan . Menyusuri jalan yang begitu panjang buatku , jalan yang terasa tak ada ujungnya . Tubuhku dingin, perutku sangat sakit, kepalaku pusing . Aku lemas , rasanya tidak sanggup untuk berdiri . Mataku rabun , semua yang kulihat lama-kelamaan memudar, putih hanya putih yang terlihat . Dengan cepat aku tersadar bahwa aku akan pingsan , segera aku duduk di sebuah kursi kayu di warung kecil . 'Ya Allah , jangan saat ini . Aku akan menyesal , karena hatiku masih terasa sakit . Berikan kesempatan itu, aku masih ingin memiliki banyak waktu . Ya Allah, aku mohon maafkan segala kesalahanku .'
Hari ini, hari disaat aku menceritakan kisahku , kisah Silva , diriku , gadis yang beranjak dewasa , hanya tetesan air mata yang menjadi saksi . Aku tidak ingin mengakhiri hidup ini walaupun penuh ironi . Aku tidak ingin menyesal dengan takdir-Mu . Tuhanku , Pencipta alam semesta , Pencipta diriku . Allahu akbar ! Aku teramat mencintai Ibu dan adikku . Aku tidak ingin pergi mendahului mereka diusia yang sangat muda ini . Aku tidak ingin pergi hanya meninggalkan beban . Aku tidak ingin pergi tanpa membahagiakan kedua orang yang teramat aku sayang . Aku belum menghasilkan apapun . Aku tidak ingin . Tuhan, Maha Pengasih Lagi Penyayang . Kau dengarkah doaku , pintaku ? Aku ingin umur yang panjang . Aku ingin hidup tanpa dibayang-bayangi kematian . Getaran disaat aku tertidur bukan merupakan tanda sebelum datang kematian .
Aku tau , kematian itu akan datang . 'Tapi Tuhanku , Sang Khaliq , aku ingin membahagiakan Ibuku yang teramat aku cintai dan adikku . Beri aku waktu . Ridhai semua jalanku Ya Allah .' Jangan biarkan aku mnyesal . Biarkan aku menjalani hidupku seperti biasanya . Biarkan aku tersenyum . Biarkan aku melihat matahari lagi , bumi dan segala isinya , segala ciptaanmu yang fana . Biarkan aku melihat senyum di wajah Ibu dan adikku . Ampuni segala kesalahanku Ya Allah . Aku berlindung kepada-Mu dari godaan syaitan yang terkutuk .
Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! Astagfirullah hal'adzim .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H