Mohon tunggu...
Anita Silviana Dewi
Anita Silviana Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - BIO

Tulisan saya di kompasiana ini cerpen fiktif. Jadi harap para pembaca bijak dalam membacanya dan tidak disamakan dengan kehidupan pribadi saya, anda, atau siapapun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dibayang-bayangi Kematian

9 Februari 2012   15:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:51 8850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

3 hari sebelum kematian:

Pada ketika ini akan terasa denyutan di bagian tengah dahi kita iaitu di antara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti. Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bagian sisi. Telinganya akan layu dimana bagian ujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.

1 hari sebelum kematian:

Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang iaitu di kawasan ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.

Tanda akhir sebelum kematian:

Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bahagian pusat dan ianya akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Allah yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.


Aku lemas seketika setelah membaca artikel itu . Karena teringat aku pernah mengalami diantara tanda tersebut . Waktu itu aku sedang tidur siang di kamarku . Aku ingat itu sudah memasuki waktu ashar . Tiba-tiba saja tubuhku bergetar, seperti menggigil, kurasa awalnya ada gempa bumi , tempat tidurku bergoyang , tetapi semua itu salah , hal itu melainkan tubuhku yang bergetar . Astagfirullah . Ingin rasanya aku menangis mengingat hal yang pernah aku alami itu, yang merupakan tanda dari 100 hari sebelum kematian .


Saat itu, dua hari sebelum usiaku beranjak menjadi kepala dua, aku tidak ingin pergi kemana-mana . Aku takut hal buruk menimpaku , dan tidak bisa merasakan usia yang baru . Sungguh saat itu aku hanya ingin di rumah . Aku takut tidak bisa membuka mata, mendahului usia baru itu . Takdir Tuhan tak ada yang tau , Alhamdulillah, aku memasuki usia yang lebih dewasa . Amin Allahuma Amin .. Seminggu setelahnya aku sakit . Sakit yang tak tertahankan olehku . Tangis pun tak dapat aku keluarkan . Bagaimana jika penyakit ini yang merenggut hidupku ? Astagfirullah, Silva Istighfar . Alhamdulillah Allah menyembuhkan penyakitku . Tuhanku , Aku teramat bersyukur .


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun