Mohon tunggu...
Anisyah Putri
Anisyah Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN SUSKA RIAU

Berlayar sebagai hamba Allah dan bertindak mengharap rida-Nya ^^

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Stop! Gali Lubang Tutup Lubang dengan Pengelolaan Keuangan yang Tepat

27 Juni 2024   17:59 Diperbarui: 27 Juni 2024   23:06 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita pasti sudah tidak asing dengan istilah gali lubang tutup lubang. Pada buku karya Arni Susanti Oktavia yang berjudul mengenal gaya bahasa dan pribahasa dituliskan bahwa arti dari istilah ini yaitu berutang untuk membayar utang yang lainnya.

Pada dasarnya berutang untuk tujuan yang baik seperti pinjaman modal usaha atau kebutuhan yang mendesak tentunya diperbolehkan. Namun, berutang untuk menutup utang sebelumnya hanya akan menunda masalah saja tanpa menyelesaikan penyebab utamanya. Hal ini dapat mengakibatkan siklus utang yang berkepanjangan atau tidak berujung.

Beberapa orang mungkin memutuskan untuk berutang bukan karena keinginan, tetapi memang didasari karena kebutuhan dan kondisi ekonomi keuangan yang sulit. Kesalahan dalam mengelola keuangan dapat terjadi karena mengalami kesulitan keuangan. (Yushita, 2017)

Akan tetapi tidak jarang diluar sana yang memutuskan berutang hanya demi memenuhi gaya hidup. Bahkan diantaranya mereka mengambil utang hanya untuk membeli barang-barang mewah, seperti Gen z yang berlomba lomba untuk membeli iphone dengan anggapan bahwa pengguna produk Apple terlihat lebih berkelas (high class) dari pada pengguna merek lain sehingga membuatnya lebih percaya diri. Hal ini sering kali tidak didasari oleh kebutuhan nyata, melainkan hanya keinginan untuk tampil lebih baik secara sosial.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka penting untuk mengelola keuangan kita dengan lebih tepat. Pengelolaan keuangan tidak dapat berjalan dengan baik jika pengetahuan mengenai literasi keuangan seseorang masih rendah. Seseorang yang memiliki latar belakang pengetahuan keuangan yang baik akan sadar dan lebih mementingkan proritas.

Individu yang memiliki tujuan keuangan akan memiliki sikap keuangan yang bijak yaitu dengan merencanakan dan mengelola keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Demi mencapai tujuan keuangan yang cerdas ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu (specific) mengetahui barang atau kebutuhan apa yang akan dibeli dengan uang yang dimiliki, (Mesureable) jumlah dana yang dibutuhkan untuk dapat membeli kebutuhan, (Attainable) membuat rencana untuk dapat mencapai tujuan dengan tepat, (Realistic) dalam mencapai tujuan tersebut perlu dipikirkan konsekuensi yang mungkin terjadi dan sebisa mungkin meminimalisir risikonya, (Time Bound) waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut (Robins, 2014).

Adapun Metode lain yang dapat kita terapkan dalam mengelola keuangan yaitu seperti penghasilan yang dimiliki digunakan untuk menabung pembelian besar sebesar 5%, premi asuransi 5%, dana darurat 5%, zakat, sedekah dan sosial 5%, gaya hidup dan hiburan 10%, investasi masa depan 10% dan persenan paling besar digunakan untuk biaya hidup bulanan dan cicilan sebesar 60% (Ghozie, 2013).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun