2. AngklekÂ
Permainan ini hanya adu kuat berlari dengan satu kaki. Siapa yang berlari dengan satu kaki, namun kaki yang satunya menyentuh tanah ini dianggap kalah, kemudian harus menggendong musuhnya, mulai dari tempat satu kakinya menyentuh tanah sampai di tempat mulai berlari dengan satu kaki.Â
3. Gamparan AngklingÂ
Anak bermain gamparan angkling ini lebih dahulu membuat tempat, digambar kotak-kotak, jumlahnya lima, serta satu bulat. Anak-anak tadi kemudian mengundi, siap yang harus angkling (berjalan dengan satu kaki) lebih dulu, dalam bermain angkling menggunakan gacuk (sesuatu yang digunakan untuk menyasar), caranya:
Gacuk dilemparkan menggunakan kaki, menuju kotakan perrama, kemudian dilumpati, harus melangkahi kotakan tadi, kemudian naik sampai ujung, kemudian kembali sambil mengambil gacuk.Â
Gacuk, dilemparkan lagi menuju kotakan yang dibelakangnya yang di sebelah kanan, kemudian angkling lagi seperti tadi. Jika sudah kanan kemudian yang kiri kemudian belakang kiri kanan, terakhir diujung belakang.Â
Gacuk jika dilempar ke ujung belakang, kemudian angkling dari awal sampai kotakan yang angka 3 sebelah kiri, kemudian keluar dari kotakan mengambil gacuk sambil tetap angkling, mengitari kotakan, sampai kembali ke tempat semula.Â
Seperti itu jika tidak gagal (mati), namun jika gagal artinya sampai salah melemparkan atau ketika angkling, kemudian ganti musuhnya yang angkling. Kebiasaan yang sudah berlaku taruhannya gendongan, jahunya menurut kesepakatan.Â
4. Keplok Ame-Ame
Bermain keplok ame-ame ini anak kecil diberi mainan oleh yang mengasuh, selendang kecil digulung tebal, untuk mendudukan anak, tangannya dipegangi, serta ditepuktangankan, kemudian dipusarkan di dada, serta bersuara seperti ini: keplok ame-ame, ki dalang kupu-kupu, nek siyang makan nasi, nek malam minom tetek, tek, tek, tek, demikian seterusnya.Â
5. Cublak-Cublak SuwengÂ