Setelah lulus SMA, para siswa memasuki babak baru. Perasaan apa yang dirasakan? Senang lepas dari seragam putih abu-abu/malah sedih? Senang karena akan kuliah/bekerja? Atau galau antara keduanya? Atau tak merasakan apa-apa alias mati rasa?
Masa perkuliahan merupakan saat di mana seseorang menimba ilmu baru, mengembangkan potensi, bergabung dengan komunitas baru, mencari jati diri, bahkan sebagian besar orang beranggapan bahwa bangku perkuliahan sebagai investasi dalam pengetahuan dan kemampuan agar maksimal di dunia karir. Hal ini harus dipikirkan matang-matang sesuai bakat minat masing-masing individu.
Namun, sayangnya fenomena salah jurusan masih menjadi masalah yang menghantui para siswa. Masalah ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi mahasiswa baik dari sisi akademis maupun psikis sehingga akan mengganggu proses belajar dalam masa perkuliahan. Kenapa bisa salah pilih jurusan?
"Terpaksa daripada ribut mulu di rumah"
"Ya udahlah, ikutan temen-temen"
"Salah persepsi: kirain begini, eh ternyata begitu"
"Nggak paham arah dan tujuan diri sendiri"
"Nggak mengenali bakat minat sendiri"
Jangan sampai buang-buang waktu, tenaga dan dana. Sedia payung sebelum hujan. Sebelum terlanjur basah, pikirkan dengan matang jurusan yang kamu pilih sudah sesuai atau belum. Kalau kamu stress dan panik memilih jurusan kuliah, apa yang harus kamu lakukan?
- Pertama, pahami potensi yang ada pada dirimu. Â Agar perkuliahan menyenangkan, tak menjadi beban, terlebih bisa mengantarkan pada prestasi yang memuaskan, maka hendaklah memilih jurusan yang bisa memfasilitasi perkembanan potensi dirimu. Cobalah membuat daftar potensi dirimu. Bisa dilihat dari keahlian yang diapresiasi dan diperhatikan orang lain atau nilai mata pelajaran yang dominan baik.
- Kenali jurusan dan profesi terlebih dulu. Pengenalan jenis profesi bisa melalui proses sharing dari orang-orang yang telah menggeluti profesi tersebut. Amatilah dan belajarlah dari pengalaman orang lain. Sebaiknya pemilihan jurusan perkuliahan dan profesi idaman dalam jalur yang sama, disesuaikan pada minat bakat dan potensi diri.
- Konsultasilah ke orang yang tepat. Kamu bisa bertanya kepada orang yang dianggap lebih mengerti dalam proses pemilihan jurusan. Selain diskusi dengan orang tua, kamu bisa berkonsultasi pada guru BK di sekolah. Konseling bukan sekedar ngobrol dengan orang untuk membuat hati dan pikiran lega. Banyak sekali manfaat yang bisa bisa didapatkan dari konseling. Berikut beberapa manfaat dari konseling: menemukan solusi dari berbagai masalah; meningkatkan kemampuan mengambil keputusan; mendapatkan perspektif baru; memahami dan menerima diri sendiri; menemukan tujuan hidup.
Melalui bimbingan dari guru BK, mereka diharapkan bisa merencanakan kegiatan perencanaan studi, mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang.
Dalam dunia perkuliahan nanti akan ada rintangan yang menghadang. Harapannya jika kamu berada dalam jurusan yang sesuai potensimu maka dapat mempermudah diri sendiri dalam berjuang. Selamat memilih.