Mohon tunggu...
Anistia Nurhakim Suwardi
Anistia Nurhakim Suwardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hidup adalah perjalanan mengumpulkan bekal amal menuju akhirat. Bergabung kompasiana 26 Maret 2021

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Borobudur, Lebih dari 200 Relief Ternyata Menampilkan Lebih dari 60 Jenis Alat Musik

11 Mei 2021   21:49 Diperbarui: 11 Mei 2021   22:02 3308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat musik kledi | sumber: Bumi Borobudur

Menurut beberapa pakar di abad ke 8 dan 9 itu leluhur kita sudah mengenal alat musik dan unsur musikal modern.
perkembangan seni musik adalah salah satu bentuk kematangan sebuah peradaban, betapa kayanya peradaban nenek moyang kita pada saat itu.

Dengan mencermati aspek borobudur bahwa apa yang terukir pada relief bukanlah hiasan maupun fantasi belaka, tidak hanya keindahan dan kejeniusan pada setiap aspeknya namun bisa dirasakan kesungguhan hati orang-orang terdahulu untuk memberikan petunjuk hidup bagi semua orang yang mempelajarinya.

Sound of borobudur adalah sebuah gerakan yang ingin merepresentasikan pahatan alat musik yang tergambar pada relief dan mencoba menggaungkan kembali peradaban yang pernah ada. Dengan alat musik yang sudah direkacipta lalu disatukan dan dibunyikan bersama dengan irama yang indah. 

Sound of borobudur ingin menunjukan pada dunia bahwa Indonesia selain kaya akan budaya, kaya juga akan keindahan alat musiknya juga bahkan sejak abad 8, serta ingin menunjukkan bahwa borobudur itu sebagai pusat musik dunia dulunya. Sound of borobudur gerakan kebangsaan melalui budaya untuk menguatkan jati diri dan identitas bangsa.

Sound of Borobudur sudah berkumandang. Dilansir dari soundofborobudur.org, Trie Utami, Dewa Budjana dan kawan-kawan, yang didukung sepenuhnya oleh Purwa Caraka sebagai Eksekutif Produser menjadikan upaya musikal ini menjadi arus yang tak terbendung. Sound of Borobudur adalah perjalanan panjang yang sudah melampaui berbagai tahapan. Sebuah Lokomotif yang siap berjalan, membawa segenap gerbong di belakangnya, menembus ruang, waktu dan peristiwa.

Baca juga:

Gak Mudik, tapi Kami Ikhtiarkan Hadiahi Cucu untuk Orangtua

Jangan Mengajarkan Puasa Setengah Hari, Tumbuhkan Rasa Cinta dan Rindu Ramadan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun