Mohon tunggu...
Anistia Nurhakim Suwardi
Anistia Nurhakim Suwardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hidup adalah perjalanan mengumpulkan bekal amal menuju akhirat. Bergabung kompasiana 26 Maret 2021

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tradisi Membangunkan Sahur di Negara Lain, Apa Pakai Toa Masjid?

1 Mei 2021   16:12 Diperbarui: 1 Mei 2021   16:14 1649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia juga perlu gak nih bikin keanggotaan pasukan sahur? Supaya membangunkan sahur ada prosedur dan tata caranya yah supaya tidak menimbulkan polemik. hehe

Baca juga :
Tips Tetap Sehat Segar Bugar saat Ramadan

MAROKO - Nafar dan Tebbal

Nafar dan Tebbal | Sumber : Albomadventures.com
Nafar dan Tebbal | Sumber : Albomadventures.com

Maroko punya tradisi juga untuk membangunkan sahur yaitu menggunakan nafar dan tebbal. Pemain Nafar menggunakan drum, sedangkan Tebbal menggunakan terompet. Sama halnya seperti di Turki, mereka membangunkan sahur dengan menggunakan pakaian tradisional yang disebut dengan gandora sambil membawa nafar dan tebbal.

Seru yah seragaman, jadi terlihat kompak bukan pasukan untuk membangunkan sahurnya? seperti pada gambar diatas, menggunakan topi dan baju putih. Apakah kompasianer tertarik membangunkan sahur dengan menggunakan seragam? Boleh dicoba nih, tentunya dengan ciri khas dan budaya Indonesia.

Baca juga :

Aplikasi Ini Dapat Menjadi Teman Ngabuburit, Bahkan Memberikan Pahala 

MESIR - El Mesaharaty

Cara bangunkan sahur di Mesir | Sumber : Okezone
Cara bangunkan sahur di Mesir | Sumber : Okezone

El Mesaharaty adalah tradisi membangunkan sahur di Mesir. Seperti pada foto diatas seseorang menggenggam drum berukuran kecil seperti mangkuk. Dilansir dari okezone, tradisi membangunkan El mesaharaty ini pertama kali muncul pada dinasti Abbasiyah.

El Mesaharaty memiliki arti 'Pemanggil sebelum fajar'. Biasanya ketika El Mesaharaty berkeliling membangunkan masyarakat Mesir, banyak anak-anak yang ikut berkeliling di belakangnya. Mesaharaty menabuh drum kecil di tangannya sambil melantunkan syair puji-pujian kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.

Terkadang sambil berkeliling, El Mesaharaty mengetuk pintu-pintu warga supaya bangun untuk sahur.

Itulah beberapa tradisi membangunkan sahur di Turki, Maroko dan Mesir. Hampir mirip seperti di Indonesia bukan? Berkeliling dan membunyikan sesuatu. Hanya saja ada perbedaan yaitu dengan menggunakan seragam dan alat khusus sehingga menjadi tradisi bahkan di Turki di apresiasi oleh pemerintah dan ada kartu keanggotaannya.

Semoga artikel ini bermanfaat. Selamat menjalankan ibadah puasa ramadan 1442 H.

Baca juga :

Masjid Jadi Saksi Dalam Proses Hijrah
  


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun