Mohon tunggu...
Anistia Nurhakim Suwardi
Anistia Nurhakim Suwardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hidup adalah perjalanan mengumpulkan bekal amal menuju akhirat. Bergabung kompasiana 26 Maret 2021

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sudah Janji Allah, Doa Kita Pasti Dikabulkan, Ini Doa Meminta Keturunan

28 April 2021   08:31 Diperbarui: 28 April 2021   08:41 2882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : wajibbaca.com

Manusia adalah makhluk yang lemah dan tak berdaya. Semua yang terjadi atas kehendak illahi robbi. Maka perbanyak meminta dan berdoa kepada Allah saja atas semua harap kita jangan berharap kepada selain-NYA. Apalagi jika berharap pada manusia maka yang di dapat adalah derita dari kekecewaan.

Bulan suci ramadan kesempatan kita untuk memperbanyak amal ibadah dan mohon ampunan kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Kita menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh adalah perintah dari Allah yang tertera dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa"

Orang yang menjalankan puasa di bulan ramadan merupakan ciri orang beriman dan bentuk rasa takwa kepada sang pencipta Allah Subhanahu Wata'ala. Berpuasa merupakan ibadah rahasia yang dilakukan seorang hamba, karena hanya dirinya dan Allah saja yang tahu. 

Pada bulan ramadan, seluruh umat muslim menjalankan ibadah puasa. Namun jika diluar bulan ramadan, menjalankan ibadah puasa merupakan suatu ibadah yang tidak terlihat. Mungkin orang lain akan mengetahui jika bertanya "Eh kok kamu gak makan siang, kamu lagi puasa ya?", kita boleh boleh saja menjawabnya. Namun hakikatnya ibadah puasa yang dilakukan seorang hamba atas dasar ketulusan dan keimanan untuk Allah semata.

Mengingat QS Al-Baqarah ayat 183 ini, saya sudah hapal sejak SMP. Teringat sekali pada masa itu ada kegiatan sanlat (pesantren kilat) yang biasa dilaksanakan saat ramadan. Waktu itu kita anak-anak sekolah berkumpul dan mendengarkan ceramah di Masjid Agung. 

Ketika sudah selesai ceramah, ustaznya bertanya dan akan memberikan hadiah bagi yang bisa menjawab. Siapa yang tahu dan hapal ayat yang memerintahkan kita untuk berpuasa? Pada waktu itu saya sama sekali tidak hapal dengan ayat tersebut. Ada anak lain yang mengacungkan tangannya dan menjawab, lalu mendapatkan hadiah dari ustaz. Dari situ saya termotivasi untuk menghapalkan ayat tersebut. Pikirku saat itu supaya nanti kalau ada pertanyaan lagi seperti itu saya bisa menjawabnya dan mendapat hadiah. Ah dasar pola pikir anak-anak kala itu, menghapal hanya sekedar supaya dapat hadiah.

Sejak saat itu hingga sekarang, saya hapal sekali ayat ini. Alhamdulillah jadi ada motivasi untuk menghapal, walau kala itu pemikirannya salah. padahal ada yang jauh lebih istimewa yaitu hadiah dari Allah. Ayat Al-Quran bukan sekedar untuk dihapal, tapi dipahami dan diamalkan juga tentunya.

Berdoa itu gratis, perbanyak doa tidak akan membuat kita rugi. Jangan berpikiran ah malu banyak minta sama Allah. Justru itu yang seharusnya kita lakukan, meminta dan berharap hanya kepada Allah saja. Bukankah setiap hari kita membaca surat Al fatihah "Hanya kepadaMu lah kami menyembah dan hanya kepadaMu lah kami memohon pertolongan". 

Tau gak? Doa-doa kita itu pasti dikabulkan oleh Allah, PASTI.

1. Dikabulkan di dunia sesuai keinginan yang dipanjatkan

Ini level pertama, kita akan merasa doa kita dikabulkan ketika apa yang kita inginkan terlaksana sesuai doa yang kita panjatkan. Rasanya senang sekali jika Allah sudah mengabulkannya. Namun seringkali kita merasa sedih dan tidak sabar jika doa yang kita minta masih belum juga terlaksana. Padahal Allah paling tahu apa yang terbaik untuk hambanya. Kita yang sering kurang sabar dalam meminta kepada Allah. Rasanya ingin berdoa hari ini lalu besok dikabulkan. Padahal konsepnya tidak seperti itu. Ada tata caranya dalam berdoa juga. Dibutuhkan keikhlasan hati dan kesabaran.

2. Dikabulkan namun diganti dengan hal yang lebih baik

Kita selalu merasa apa yang kita minta adalah yang terbaik untuk kita. Padahal bisa jadi doa yang kita minta justru bisa mendatangkan keburukan tanpa kita sadari, sesungguhnya Allah tahu yang terbaik untuk hambaNya. 

Misalkan seseorang berdoa meminta diberikan harta kekayaan, Namun Allah tahu, jika orang tersebut diberikan harta yang melimpah maka akan menjadi orang yang sombong, hingga lupa ibadah sehingga jauh dari Allah dan lupa bersedekah. Maka doa tersebut sebetulnya Allah kabulkan namun Allah ganti dengan hal lainnya seperti dipertemukan dengan jodoh yang terbaik, atau dipertemukan dengan orang-orang sholeh-sholeha yang bisa mengingatkan dia perkara akhirat. 

Bukankah dipertemukan dengan orang-orang sholeh-sholeha merupakan sebuah rezeki juga?. Seringkali kita salah mengukur rezeki. Membahas soal rezeki jangan mengukur dengan logika manusia.

Baca juga : 

Merencanakan Keuangan dengan Bersedekah! Poin 3 di Luar Nalar Manusia

3. Dikabulkan namun ditunda atau menjadi tabungan bekal di Akhirat

Semakin kita banyak berdoa semakin banyak juga tabungan kita di akhirat. Sungguh tidak ada ruginya bila kita berdoa dan berharap kepada Allah. lisan kita pun akan dipergunakan dengan baik jika kita memperbanyak doa ditambah lagi dengan dzikir dan pujian kepada Allah Subhanahu Wata'ala.

Pernah dengar ceramah Ustaz Syafiq Riza Basalamah, nanti di akhirat akan ditunjukan tumpukan doa-doa kita. Tanpa kita sadari ternyata menjadi bekal kita di akhirat.

Bukan berarti Allah tidak sayang jika doa kita ditunda, justru karena Allah sayang pada kita karena Allah sangat tahu yang terbaik untuk hambaNya.

Saat bulan ramadan, selain doa berbuka yang sudah pasti sangat dihapal, Saya selalu berdoa untuk keselamatan dunia akhirat, membaca sayyidul istighfar, memohon ampunan dan semoga segala amal ibadah kita diterima. Doa favorit saya saat ini juga yaitu doa meminta keturunan, doa yang sering dibaca oleh nabi Zakaria dan nabi Ibrahim Alaihis Salam, semoga di tahun ini Allah menitipkan amanah anak pada keluarga kami. Namun Allah tahu yang terbaik untuk kami, apapun takdirnya insyaAllah kami ikhlas menerima.

sumber : wajibbaca.com
sumber : wajibbaca.com

Pada gambar tersebut itu adalah doa nabi Zakaria, terdapat dalam Al-Quran surat Al Imran : 38

(Robbi laa tadzarni fardaw wa anta khoirul waa ritsin) yang artinya: "Ya Tuhanku janganlah engkau membiarkan aku hidup sendiri, dan Engkaulah waris yang paling baik" (QS Al Anbiya :89)

Juga doa nabi Ibrahim, (Robbi Habli Minassholihin) yang artinya: "Ya Allah anugerahkan kepadaku (seorang anak) yang termasuk anak yang sholeh (QS As Shaffat : 100)

Semoga kita selalu menjaga lisan kita dengan berkata baik dan memperbanyak doa kepada Allah Subhanahu Wata'ala, Allah Maha Pengasih Maha Penyayang, sujud, berharap dan meminta hanya kepada Allah saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun